Sakit Kepala vs Pusing, Kembar Tapi Beda, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Mengutip dari KBBI bahwa Pusing ialah terdapat sensasi yang berputar seperti saat berdiri tiba-tiba pusing atau yang disebut vertigo

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rokib
Foto saat podcast di studio Tribun Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tribun Pontianak melalui program Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast) terus menyajikan informasi menarik dan penting untuk disimak.

Satu diantaranya adalah tentang kesehatan yang bertema 'Sakit Kepala vs Pusing', kalimat ini memang tidak asing bagi kita.

Namun siapa sangka kedua kata tersebut memiliki pengertian yang berbeda, bahkan keduanya bisa dikatakan 'Kembar tapi Beda'

Pada podcast Jumat 7 Januari 2022 kemarin menghadirkan dua dokter muda yaitu dr. Zulfa Khairunnisa Ishan dan Dokter Muda Pontianak Eric Herrianto Dwiputra SKed yang dipandu oleh Rizki Fadriani.

PCNU Kota Pontianak Turut Bangga dan Bersyukur Terhadap Suksesnya Muktamar ke-34 NU

Dokter Muda Pontianak Eric Herrianto Dwiputra SKed menyampaikan, bahwa antara sakit kepala dengan pusing ini memiliki definisi yang berbeda.

Mengutip dari KBBI bahwa Pusing ialah terdapat sensasi yang berputar seperti saat berdiri tiba-tiba pusing atau yang disebut vertigo, sedangkan sakit kepala terdapat rasa nyeri.

Ada beberapa penyebab terjadinya vertigo bisa saja dikarenakan mabuk maupun psikologis. Sedangkan untuk sakit kepala bisa disebabkan oleh riwayat trauma, penyakit sistemik maupun struk dan lainnya.

Dokter Eric menjelaskan, bahwa vertigo atau pusing ini lebih kepada gangguan organ keseimbangan yang bisa mempengaruhi pusing keseluruhan.

Sedangkan untuk sakit Kepala terdapat tiga ciri-ciri, diantaranya sakit kepala tegang, migran dan klaster.

"Intinya yang membedakan ialah lebih kepada bahwa pusing lebih kepada arah berputar. Sedangkan sakit kepala lebih kepada arah nyeri," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa kriteria tanda bahaya dari sakit kepala yang perlu diperhatikan dengan baik oleh semua orang.

Diantaranya harus memang memiliki sistemik yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Kemudian memiliki gangguan di bagian saraf dan muncul nyeri kepala secara tiba-tiba sekaligus yang menjadi tanda bahaya apalagi usia 50 tahun keatas yang harus diperhatikan.

Sementara itu, dr. Zulfa Khairunnisa Ishan juga menyampaikan, tentang vertigo atau pusing dan sakit kepala.

Pusing atau vertigo ini kata dia, memang gejalanya lebih mengarah kepada kekhasannya yaitu mengambang saat berdiri.

Sedangkan sakit kepala yang menimbulkan gejala nyeri pada saat baring dan berdiri pun juga akan merasakan yang sama.

Ciri-ciri Pusing dan Sakit Kepala

dr Zulfa menjelaskan, bahwa pusing atau vertigo dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah vertigo perifer yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pada telinga.

Dan yang kedua ialah Vertigo Sentral yang disebabkan oleh ketidakseimbangan saraf.

Pusing juga bisa diakibatkan oleh rasa cemas, rasa stres dan kelelahan.

Kemudian, lanjut dia, sakit kepala juga terbagi menjadi dua yaitu sakit kepala primer yang tidak ditemukan penyebabnya.

Sakit kepala primer umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu nyeri kepala tegang atau tension type headache yang biasa disebabkan oleh otot tegang dan kelelahan. Biasanya ketika istrahat bisa akan reda.

Kedua, tipe nyeri migran atau sakit kepala sebelah yang bisa disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen, atau faktor emosional, seperti stres atau cemas.

Ketiga nyeri kepala kluster yang biasanya di sekitaran mata bengkak dan sakit sekali. Namun nyeri kepala kluster ini berbeda dengan sinusitis yang diakibatkan oleh infeksi, karena yang sakit kepala kluster ini disebabkan oleh genetik.

Kemudian, sakit kepala sekunder yang ditemukan penyebabnya misalnya struk atau kejadian kecelakaan dan lainnya.

"Usia tua berpotensi lebih bahaya sakit kepala, karena disebabkan beberapa faktor misalnya ada riwayat penyakit lainnya," katanya.

Maka kedua penyakit pusing dan sakit kepala ini juga berbahaya. Sehingga diharapkan bagi masyarakat yang mengalaminya bisa periksa atau konsultasi dengan dokter atau k fasilitas kesehatan untuk dicari tahu tentang penyebab dan cara mengobatinya. 

Cara Mencegah dan Pengobatan

Pada kesempatan ini, dr. Zulfa Khairunnisa Ishan dan Dokter Muda Pontianak Eric Herrianto Dwiputra SKed menyampaikan juga tentang tata cara pencegahan dan pengobatannya.

Menurutnya bisa juga dengan meminum obat-obatan, namun tidak boleh berlebihan agar tidak over dosis.

Kemudian, langkah tanpa obat jika kelelahan, maka tenangkan diri dengan dibawa istrahat danw olahraga serta makan dengan makanan yang bergizi.

Tipe kluster harus pakai oksigen tertentu dengan waktu tertentu dan dengan resep dokter di rumah sakit.

Kemudian untuk, Vertigo ada obat agak berbeda dengan sakit kepala, karena pusing ini berbeda dengan sakit kepala.

Jika pusing karena vertigo, maka bisa melakukan gerakan manuver yang bisa dilakukan di rumah.

Caranya gampang jika di tempat tidur, maka duduk di tepi tempat tidur dengan tegak, kemudian tentunkan di daerah mana yang terasa pusing mana yang lebih memberat.

Misalnya kalau kepala ke arah kanan lebih berat, maka berbaring ke ke arah kanan ke arah langit-langit ditahan selama dua menit.

Kemudian duduk di tepi tempat tidur ditahan selama 30 detik. Kemudian sebaliknya dengan posisi yang berlawananm

Pelatihan Gerakan siklus manuver ini bisa dilakukan pada dua waktu, baik pagi maupun sore. Namun jika vertigonya semakin memberatkan bisa dilakukan empat Minggu berturut turut.

Hal ini memang sangat dianjurkan, karena keefektifannya bisa sampai 80 persen untuk menurunkan vertigo.

Selain itu, ada juga manuver lainnya yang melalui pengawasan dan resep dokter.

Cara selanjutnya, adalah bisa dengan menjaga atau memelihara kesehatan tubuh, baik jiwa maupun raga. Karena dikhawatirkan pusing juga disebabkan oleh dari sisi psikologi sehingga diperlukan untuk berbicara atau bercerita dengan orang-orang dekat.

Selanjutnya, jika pusing di tengah jalan, maka harus berhenti sejenak dan memknta bantuan orang lain.

Dari penyampaian tersebut sehingga kita bisa tahu dan bisa membedakan pusing dan sakit kepala. Pusing dirasakan seperti berputar sedangkan sakit kepala ada rasa nyeri.

Dokter muda ini berpesan, dengan penjelasan tersebut diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti pusing dan sakit kepala.

Sehingga masyarakat bis tahu cara pengobatannya juga dan dianjurkan agar tidak menganggap sepele jika merasa pusing dan sakit kepala, usahakan untuk periksa atau konsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan.

Artinya dalam pengobatan ini, harus ada kerja sama antara masyarakat dengan dokter atau fasilitas kesehatan melalui komunikasi dan konsultasi agar mengetahui penyebab dan cara pengobatannya dan tidak dianjurkan berpersepsi tanpa pengetahuan. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved