Pontianak Siap Suntik Vaksin Booster untuk Tingkatkan Antibodi, Edi Kamtono Harap Gratis untuk Warga
Jadi ada lima kabupaten/kota yang vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 70 persen
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan siap melaksanaan vaksinasi booster atau suntikan ketiga. Namun, ia menyatakan, tentu hal itu akan menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
"Kalau vaksin booster kita masih menunggu arahan dari Pemprov Kalbar dan Pemerintah Pusat. Namun pada intinya kita siap saja, tidak ada masalah," ujarnya, Selasa 4 Januari 2021.
Namun demikian, Edi menerangkan, untuk vaksin booster khusus bagi tenaga kesehatan, TNI/Polri di Kota Pontianak sudah dilaksanakan. Selanjutnya Edi berharap agar vaksinasi booster nantinya bisa gratis bagi masyarakat. "Kita harapkan vaksin booster ini gratis untuk masyarakat," katanya.
Untuk saat ini pihaknya masih terus menargetkan vaksinasi untuk lansia lantaran capaian vaksinasi lansia masih 51 persen. "Kita terus menargetkan masyarakat lanjut usia atau lansia sampai bisa mencapai 60 persen," jelasnya.
Menurut Edi, jika vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen, pihaknya juga baru bisa diizinkan untuk vaksin usia 6-11 tahun. "Kita menyasar vaksinasi lansia secara door to door mendatangi rumah ke rumah," ungkapnya.
• Suntik Booster Covid-19 Akan Dimulai 12 Januari 2022, Berikut Penjelasan dr Andriani
Ada pun yang menjadi kendala masih belum mencapai 60 persen vaksin lansia, lantaran lansia umumnya selain komorbid ada juga tekanan darah tinggi. Kondisi ini lah sehingga tidak semua lansia bisa langsung divaksin.
"Tapi ada juga nilai positifnya vaksinasi secara door to door ini, karena kita bisa mendapatkan informasi tentang warga yang sakit lain. Sehingga kita bisa mendapatkan informasi tentang kesehatan masyarakat juga," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalbar, Harisson menyampaikan untuk vaksinasi Covid-19 booster hingga saat ini masih belum ada petunjuk dari Kementerian Kesehatan, dan masih menunggu arahan lebih lanjut. “Namun yang jelas tugas Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar saat ini terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity,” ujar Harisson.
Ia mengatakan, sebanyak 80 persen warga di Provinsi Kalbar sudah harus mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sejauh ini untuk daerah yang sudah mencapai vaksinasi Covid-19 dosis pertama 70 persen yakni Kota Pontianak 83,00 persen, Kota Singkawang 73,41 persen, Kabupaten Sekadau 73,90 persen, Kabupaten Sintang 71,17 persen, dan Kabupaten Kapuas Hulu 73,91 persen.
“Jadi ada lima kabupaten/kota yang vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 70 persen,” ujarnya.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua yang sudah mencapai 60 persen di Kalbar baru dua daerah yakni Kota Pontianak 67,49 persen, Kota Singkawang 60,68 persen.
Sementara itu Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, mengimbau warganya segera mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus COVID-19 dan menjaga antarsesama dari penularan. Dengan adanya varian baru virus covid-19 masyarakat juga diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan.
• Cegah Penyebaran Covid, Kawan Lama Group Foundation Salurkan 10.080 Masker Melalui Pemkot Pontianak
Bupati Darwis juga mewanti-wanti ke depannya, dalam pengurusan administrasi kependudukan, rekomendasi bantuan pemerintah dan lainnya wajib sudah divaksin. Untuk itu, Bupati Darwis berharap, agar percepatan vaksinasi covid-19 terserap secara maksimal dan cakupan vaksinasi Kabupaten Bengkayang dapat mencapai target agar memberikan kemudahan dan leluasa bagi masyarakat tapi tetap disiplin prokes hal yang paling utama saat ini. "Pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat juga akan semakin berkurang, sehingga menunjang roda perekonomian," terangnya.
Bupati mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dan berkorban mensukseskan program vaksinasi covid-19 selama ini.
Rekomendasi WHO
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan penyuntikan booster vaksin Covid-19 (dosis ketiga) yang akan dimulai, pada 12 Januari 2022. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikan, juga telah mengumumkan melalui konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 3 Januari 2022 terkait vaksin booster akan diberikan pada masyarakat kelompok usia di atas 18 tahun.
Hal itu sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu vaksin booster diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua.
Sedangkan untuk kriteria kabupaten/kota yang bisa melaksanakan vaksinasi dosis ketiga ini adalah daerah yang sudah memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen untuk suntikan dosis vaksin pertama, dan 60 persen dosis vaksin kedua. Pemerintah pusat berencana akan memulai vaksin booster atau vaksin dosis ketiga pada 12 Januari 2022.
Konsultan Biologi Molekuler Lab Jejaring Pemeriksaan Covid-19 RS Untan dan Lab Jejaring Pemeriksaan COVID 19 Labkesda Kalbar di Pontianak, dr Andriani, mengatakan selama ini penelitan di dunia terhadap suntikan booster ketiga hasilnya cukup baik, efektif, dan terbukti meningkatkan kadar antibodi terhadap COVID 19 secara signifikan.
“Selama ini hasil penelitan terhadap suntikan booster ketiga hasilnya cukup baik dalam artian untuk meningkatkan kadar antibodi yang bekerja untuk menangkal infeksi dari covid-19 secara signifikan maupun jika terinfeksi gejala akan ringan,”ujarnya, Selasa 4 Januari202.
Selain itu dampaknya akan mengurangi angka hospitaly yang disebabkan covid-19. Suntikan booster vaksin Covid-19 rencananya dimulai Januari 21. Dimana Pemerintah akan melakukan suntikan booster terhadap populasi masyarakat usia di atas 18 tahun.
Ia mengatakan, hal tersebut tentu saja sudah melewati kajian ilmiah dimana pada 2021, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan survey serologi untuk menilai kadar neutralizing antibody terhadap covid-19 yang dilakukan terhadap beberapa populasi yang sudah menerima dosis lengkap vaksin covid 19.
Selain itu rekomendasi untuk vaksin booster dilakukan pada kelompok usia di atas 18 tahun. “Kalau di Kalbar tentu saja harus menyesuaikan lebih dahulu karena terdapat beberapa daerah yang belum mencapai target vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen, dan 60 persen untuk vaksin kedua,” jelasnya.
Terkait target booster usia 18 tahun tentu saja dengan asumsi bahwa kemungkinan nilai netralising antibody sudah menurun.Sebab, kelompok umur ini menerima dosis vaksin paling awal dalam rangkaian program vaksinasi covid-19.
Namun daerah harus mencapai target vaksinasi terlebih dulu untuk dosis satu sebanyak 70 persen, dan dosis dua 60 persen. Sebab, untuk mencapai herd immunity minimal 70 persen dosis pertama.
“Jadi pekerjaan rumah kita harus mencapai target vaksin satu dan dua terlebih dahulu. Saat ini yang harus dilakukan fokus kembali pada capaian vaksinasi. Saya kira Dinkes Kab/Kota maupun Provinsi lebih berpengalaman dan bekerja keras dalam strategi pencapaian vaksin ini,”jelasnya.
Tingkatkan Antibodi
Ia menambahkan dengan booster diharapkan terjadi peningkatan kembali antibodi, dimana pasca dosis lengkap vaksin COVID 19 kadar antibody semakin lama semakin menurun.
Maka dari itu diberikan vaksin dosis ketiga untuk meningkatkan kadar antibody pada masyarakat yang sudah tervaksin dosis lengkap sebelumnya. “Manfaat booster vaksin ini jika terhadap individu yang masih memiliki kadar antibodi covid-19 justru akan meningkatkan antibody untuk menangkal Covid-19, dan tidak akan terjadi efek negatif seperti Antibody-dependent Enhancement yang biasanya terjadi pada penyakit demam berdarah dengue,” jelasnya.
Ia mengimbau bagi masyarakat yang sudah vaksin satu dan dua silahkan untuk mulai mempersiapkan diri untuk suntikan dosis ketiga yang diselenggarakan oleh pemerintah.
“Jangan takut untuk melakukan booster vaksin karena peningkatan antibody akibat vaksin booster ini tidak terbukti memiliki efek antagonistik terhadap antibodi yang sudah terbentuk pada vaksin sebelumnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitan, pemberian dosis ketiga selama ini aman dan sangat efektif dalam meningkatkan kadar antibodi untuk covid-19. Seperti diketahui bahwa dosis ketiga vaksin covid-19, saat ini sudah diberikan terhadap tenaga kesehatan, dan berdasarkan hasil penelitian terbukti meningkatkan kadar antibodi secara signifikan.
“Saat ini kami peneliti dari Untan dan RSUD dr Sudarso juga telah selesai melakukan penelitian kadar antibodi pada tenaga kesehatan yang telah diberikan vaksin dosis ketiga. Hasilnya secara signifikan mampu meningkatkan kadar antibodi secara signifikan, kita tunggu publikasi penelitian kami," pungkasnya.
[Update Berita Seputar Covid-19]