Kinerja Keuangan Bank Kalbar Tahun 2021 Tunjukan Nilai yang Luar Biasa
Rokidi menyampaikan memang sebelumnya ada kenaikan akan tetapi tidak signifikan, namun di tahun 2021, kenaikan sangat signifikan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pandemi Covid-19 sempat membuat banyak sektor terdampak yang mengakibatkan ekonomi lumpuh termasuk di Provinsi Kalimantan Barat.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi yang menyampaikan bahwa pada kondisi tersebut Bank Kalbar terus berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mencapai kinerja keuangan yang sangat menggembirakan bahkan kali ini prestisius.
Rokidi menyampaikan memang sebelumnya ada kenaikan akan tetapi tidak signifikan, namun di tahun 2021, kenaikan sangat signifikan dan bahkan diharapkan bisa lebih baik dari posisi hari ini.
Kinerja keuangan Bank Kalbar juga menunjukkan nilai yang sangat luar biasa.
• Jadwal Jam Tayang Liga Futsal Pro Live MNC TV Sabtu dan Minggu, Cek Kancil BBK Pontianak
Rokidi menyampaikan Aset Bank Kalbar pada 2020 baru mencapaia Rp 18,6 triliun dan ditargetkan pada 2021 ini sebesar Rp 19,18 triliun.
Akan tetapi kenyataannya pada 2021 terjadi lonjakan yang luar biasa dimana aset bisa mencapai pada angka Rp 23,3 triliun.
“Artinya posisi pertumbuhan naik sebesar 125,39 persen dari posisi tahun 2020. Pertumbuhan ini menunjukkan sesuatu yang sangat luar biasa,” ujar Rokidi kepada awak media, Rabu 5 Januari 2021
Lalu untuk kredit bisa juga menorehkan angka yang sangat fantastis. Karena pada 2020 Bank Kalbar bisa mencapai 12,68 triliun.
Kemudian target pada 2021 ini sebesar Rp 13,29 triliun. Namun bisa tercapai sebesar Rp 13,32 triliun. Dengan pertumbuhan sebesar 105,3 persen.
Kemudian dana pihak ketiga juga menunjukkan sesuatu yang sangat luar biasa.
"Kami sangat tercengang karena ini diluar dugaan kami. Pada 2020 dana pihak ketiga sebesar Rp 14,53 triliun. Lalu ditargetkan pada 2021 sebesar Rp 15,11 triliun," ujarnya.
"Akan tetapi terjadi lonjakan dana pihak ketiga menjadi 18,69 trilliun. Dengan demikian terjadi pertumbuhan sebesar 128,63 persen," ungkapnya.
Angka tersebut diakuinya menunjukan hal yang luar biasa. Dari dana pihak ketiga tersebut terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Pada giro di 2020 membukukan sebesar Rp 2,56 triliun.
Lalu ditargetkan pada 2021 sebesar Rp 2,65 triliun. Akan tetapi kenyataannya dalam pencapaian di 2021 sebesar Rp 3,65 triliun.
Dengan demikian terjadi lonjakan yang sangat fantastis sebesar 142,20 persen.
Lalu untuk tabungan pada 2020 membukukan sebesar Rp 7,41 triliun. Ditargetkan pada 2021 sebesar Rp 7,75 triliun dan terealisasi di 2021 sebesar Rp 8,49 triliun. Dengan demikian tumbuh sebesar 114,69 persen.
Lalu untuk deposito pada 2020 kami membukukan sebesar 4,55 triliun rupiah lalu ditargetkan 4,71 triliun rupiah.
Akan tetapi tercapai sebesar 6,54 triliun rupiah, dengan demikian pertumbuhan mencapai 143,67 persen.
Pada tahun 2020 Bank Kalbar bisa membukukan laba sebesar Rp 373,240 miliar. Lalu untuk 2021 ditargetkan sebesar Rp 384,533 miliar namun tercapai sebesar Rp 413,670 miliar, sehingga tercatat tumbuh sebesar 110,67 persen.
“Ini memang pada kondisi sebelum di audit akan tetapi saya pikir ini tidak akan bergerak terlalu jauh karena kami sudah memperhitungkan jika terjadi pergeseran setelah di audit,” ujarnya.
Dikatakannya Bank Kalbar juga bisa membukukan Pencapaian beberapa rasio keuangan Bank Kalbar juga baik. Tingkat kecukupan modal atau CAR pada tahun 2021 mencapai 26,2 persen, Sedangkan BOPO Bank Kalbar sebesar 69,1 persen.
Manajemen Bank Kalbar juga mampu menjaga tingkat Net interest margin (NIM) pada kisaran di angka 6,9 persen dan rasio LDR 71,3 persen.
Tingkat ROA dan ROE Bank Kalbar masing-masing ROA sebesar 2,6 persen sedangkan ROE-nya 14 persen.
Sedangkan Untuk Non Performing Loan (NPL) masih terjaga di bawah 2 persen, sampai dengan 31 Desember 2021 NPL diangka 1,9 persen.
"Ini menggambarkan kondisi keuangan Bank Kalbar sangat-sangat luar biasa. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder bupati dan wali kota," katanya.
"Terutama Gubernur Kalbar selaku pemilik saham pengendali. Selain itu mitra-mitra kerja yakni DPRD kabupaten kota Se Provinsi Kalbar," lanjutnya.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan kepada Bank Kalbar, sehingga Bank Kalbar masih menorehkan prestasi yang luar biasa.
Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Bank Kalbar Dedi Supriadi menambahkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera (KPRS) pada 2021 untuk konvensional Bank Kalbar diberikan kuota sebesar 1.600 lalu untuk syariah 200 unit.
Dikatakannya terhadap amanah tersebut bisa diemban dengan baik.
Bank Kalbar berada pada rangking pertama untuk tingkat BPD se Kalimantan.
Kemudian untuk seluruh Bank se Kalimantan Bank Kalbar berada di ranking tiga dibawah BTN dan BNI sedangkan untuk tingkat nasional Bank Kalbar berada di posisi kesembilan.
“Total sejauh ini secara akumulasi kita sudah menyalurkan perumahan sejahtera sebanyak 5.479 unit. Dengan total kredit yang kita salurkan sebesar Rp 764,2 miliar,” jelasnya.
Kemudian untuk rumah konvensional pada 2021 sebesar 1.594 unit.
Dikatakanya bahwa Bank Kalbar secara nasional masuk 10 besar untuk penyalur KPRS.
Tentu ini merupakan prestasi yang bagus untuk Bank Kalbar dalam menunjang pemerintah khususnya penyediaan rumah sejahtera.
Sedangkan untuk penyaluran kredit usaha rakyat secara akumulasi kredit yang telah disalurkan oleh Bank Kalbar sebesar Rp 934 miliar.
Dengan jumlah debitur sebanyak 8.290.
“Penyaluran KUR tersebut hingga penilaian terakhir kita mendapatkan penghargaan dari Dirjen Perbendaharaan Kantor Perwakilan Provinsi Kalbar.
Lalu untuk penilaian secara nasional Bank Kalbar sudah memasuki penilaian tahap ketiga,” jelasnya.
Di mana untuk se-Kalimantan hanya Bank Kalbar saja yang masuk penilaian tahap ketiga tersebut.
Penyaluran KUR pada 2021 Bank Kalbar mencapai Rp 300 miliar. Dari prestasi yang telah dicapai, Bank Kalbar pada 2022 diberikan kuota menjadi Rp 350 miliar rupiah.
Sedangkan tahun 2021 secara keseluruhan target kredit telah tercapai sekitar 100,27 persen.
“Kita berharap pada 2022 dengan adanya tambahan kuota kredit KUR bisa mencapai target yang telah kita susun,”pungkasnya
(*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)