Apa Kurikulum yang Digunakan untuk Antisipasi Learning Loss ? Ada 3 Opsi Kurikulum Nasional
Seperti diketahui, sudah lama para siswa di semua jenjang pendidikan terpaksa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyusun Kurikulum Prototipe sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, sudah lama para siswa di semua jenjang pendidikan terpaksa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal ini lantaran pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 2 tahun.
Jika PJJ dilakukan terlalu lama, maka dikhawatirkan berdampak tidak bagus bagi para siswa.
Bahkan berdasarkan riset yang dilakukan Kemendikbud Ristek, pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
• Apa itu Moge ? Apa Motor yang Masuk dalam Kriteria Moge ?
Tiga opsi kurikulum nasional
Mulai tahun 2022, kurikulum nasional memiliki tiga opsi kurikulum yang bisa dipilih satuan pendidikan untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, yaitu:
1. Kurikulum 2013
2. Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan)
3. Kurikulum Prototipe.
Pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) pada peserta didik.
• Cara Daftar Livin by Mandiri di HP ! Apa itu Livin by Mandiri ? Cek Syarat Daftar Livin by Mandiri
Merangkum dari laman Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek, Minggu 26 Desember 2021, salah satu indikasi (learning loss) yang tampak adalah berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD setelah satu tahun pandemi Covid-19.
Hasil riset Kemendikbud Ristek menunjukkan, sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi.
Namun setelah pandemi Covid-19, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan atau terjadi learning loss.