Gubernur Sutarmidji Gelontorkan APBD Kalbar Rp 10 M untuk Percantik Waterfront Sambas
Jadi bukan masalah setuju-tak setuju, pembangunan itu harus ada perencanaan dan sebagainya,
Satono mengungkapkan dirinya hanya mengusulkan program pembangunan tersebut. “Namun eksekusinya bukan saya, pembangunan waterfront juga, (Sambas) sebagai penerima manfaat,“ jelasnya.
Satono menjelaskan masalah di Kabupaten Sambas saat ini adalah infrastruktur jalan dan jembatan. Menurutnya, keterbatasan APBD Kabupaten Sambas mengharuskan Pemkab Sambas perlu meminta atensi dan perhatian pemerintah pusat maupun provinsi.
“Karena keterbatasan APBD juga, jadi kita harus minta atensi dan perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, agar fasilitas umum jalan dan jembatan dapat dibantu,” tuturnya.
Dalam pembangunan jembatan Sungai Sambas Besar, Satono berharap pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kualitas jembatan. “Saya hanya meminta, berpesan satu, jaga kualitas nanti dalam pembangunan jembatan karena ini sudah dinantikan dan diharapkan masyarakat Sambas,” katanya.
Dirinya tidak menghendaki jembatan tersebut rampung dibangun, namun tidak sesuai dengan harapan. “Jangan sampai ini sudah menunggu puluhan tahun, tapi begitu sudah jadi, kualitasnya tidak sesuai harapan,” harapnya.
Ketua MABM Kabupaten Sambas Misni Safari SP ME mengapresiasi langkah pemerintah provinsi yang akan membangun waterfront city di tepian Sungai Sambas.
“Saya apresiasi rencana pembangunan waterfront city di sekitar Istana Alwadzikubillah Sambas. Karena waterfront city menjadi salah satu destinasi yang akan dituju masyarakat luar,” katanya kepada Tribun, Minggu.
Misni Safari mengatakan pembangunan tersebut akan mempengaruhi pergerakan ekonomi di Sambas. “Sehingga nanti dengan waterfront city semakin bagus tentunya orang orang semakin ingin ke Sambas,” katanya.
Menurutnya, pekeronomian akan bergerak dan masyarakat akan sejahtera. Dirinya berharap pemkab dan pemprov terus berinovasi membangun pariwisata di Sambas. Sebab sektor pariwisata akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sambas. “Ke depan tidak hanya waterfront city yang dikembangkan tetapi juga sektor wisata alam yang lain, seperti Kebun Raya Sambas,” tuturnya.
Misni Safari mengungkapkan langkah itu mesti didorong dan dikembangkan segera, karena Kebun Raya Sambas menjadi destinasi wisata alam, sehingga menjadi alternatif.
“Kemudian Pantai Temajuk yang juga sangat potensial untuk dikembangkan. Begitu pula Pantai Bahari, Gunung Senujoh, Pantai Sinam, Danau Sebedang di Sebawi dan wisata lainnya,” sebutnya.
Selain itu, ia mengatakan ada pula pembangunan Masjid 1001 Kubah yang akan menjadi ikon Sambas yang juga mesti didukung Pemprov Kalbar dan Pemkab Sambas.
“Karena nanti akan menimbulkan multiplier effect dan efek domino yang luas menjadi magnet untuk menimbulkan daya tarik pengunjung datang ke Sambas,” harapnya.
Apresiasi juga datang dari warga Sambas Sirajudin, atas rencana pembangunan Waterfront City Sambas. “Menurut saya rencana pembangunan tersebut sangat bagus untuk meningkatkan daya tarik pengunjung datang ke Sambas,” katanya.
Sirajudin menilai, tepian Sungai Sambas nantinya akan semakin cantik dengan adanya waterfront city. “Setelah rampung nanti mempercantik tampilan tepian sungai Sambas, kemudian keindahan keraton dan menjadi ikon,” ujarnya.