Satgas Covid-19 Sambas Kalimantan Barat Temukan Pasien Suspek Omicron, Pekerja Migran Diisolasi

Fatah mengatakan pihaknya melakukan antisipasi penyebaran virus Covid-19 varian omicron yang telah masuk ke Indonesia.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Fatah Maryunani. 

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengirimkan 1.000 reagen khusus untuk mendeteksi varian Omicron ke Laboratorium Untan.

Setiap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru masuk dari Malaysia ke perbatasan melalui PLBN Aruk dan Entikong dilakukan swab PCR. Jika ditemukan kasus positif Covid-19 maka akan dilakukan isolasi sesuai SOP yang sudah ada.

Ia menegaskan sudah ada surat edaran satgas Covid-19 nasional bahwa pelaku perjalanan dari luar negeri termasuk PMI harus membawa surat negatif PCR baru diperbolehkan masuk ke Indonesia.
Kemudian di Indonesia saat masuk harus menjalani tes PCR dan karantina selama 10 hari. Jika mereka berasal dari negara yang dicurigai sudah ada varian umicorn maka akan di karantina selama 14 hari.

Pada hari ke 13 akan dilakukan pemeriksaan PCR kembali jika negatif maka diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Namun jika positif maka akan dilakukan isolasi kembali.

Tetap Waspada
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu agar tetap waspada terhadap virus Corona varian baru yaitu Omicron. Apalagi sudah ada warga Indonesia terpapar virus varian baru tersebut.

"Kita tetap waspada tapi jangan panik, terpenting adalah ikuti semua protokol kesehatan, dan yang belum divaksin segera melakukan vaksinasi, agar tidak mudah terpapar virus Corona," ujarnya kepada Tribun, Minggu.

Antisipasi penyebaran virus Corona varian baru tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, bersama sejumlah Forkompimda, terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat, baik vaksin tahap pertama maupun kedua.

"Kita terus berupaya percepatan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat, sampai target angka yang telah Pemerintah tentukan sementara ini, dimana di Kapuas Hulu harus 70 persen masyarakat Kapuas Hulu harus sudah divaksin baik tahap pertama maupun kedua," ungkapnya.

Kapolres Kapuas Hulu AKBP Wedy Mahadi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu, agar tetap menaati protokol kesehatan, dengan mengikuti vaksinasi Covid-19 dan selalu tetap waspada.  "Tapi jangan panik, terpenting adalah ikuti protokol kesehatan," ujarnya.

Terkait percepatan vaksinasi Covid-19, jelas Kapolres, kalau pihaknya bekerjasama dengan TNI, Pemda Kapuas Hulu, dan pihak lainnya terus mempercepat proses vaksinasi ke masyarakat. "Pokoknya tahun 2021 ini akan tercapai 70 persen," ucapnya.

Maka Wedy mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas, agar tetap waspada terhadap penyebaran virus Corona maupun virus varian baru tersebut. "Marilah kita sama-sama mencegah dengan menaati protokol kesehatan, seperti vaksinasi dan ikuti semua arahan dari pemerintah," ungkapnya.

Virus Covid-19 varian baru yaitu Omicron adalah ditemukan di Afrika Selatan. WHO pun telah menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) pada 26 November 2021. Dimana di Indonesia sudah ada masyarakat yang terpapar virus varian baru tersebut.

Sedangkan gejala bagi terpapar virus Covid-19 Omicron seperti, batuk, kelelahan, hidung tersumbat, pilek, sakit dan nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan tenggorokan gatal. 

[Update Berita terkait Omicron di Kalbar]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved