Kisah Ketua KPPAD Provinsi, Emaknya Anak-Anak Kalbar dalam Tangani Kasus Kejahatan Anak

Sampai tiga bulan kemudian Polda menelpon untuk melakukan rapat darurat karena ada FBI, Mabes Polri. Ternyata membahas terkait kasus anak ini.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Eka Nurhayati Ishak adalah Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kalimantan Barat.// Anggita Putri 

“Anak ini pagi hanya maksn indomie, siang tidak dikasi makan dan selalu di pukul sama nenek dan bibinya,”jelasnya.

Dia pun minta pertolongan kepada gurunya untuk mencari ibu kandungnya. Namun gurunya tidak tahu alamat ibu tersebut, hanya berpegangkan foto paspor saat kecil.

“Gurunya lapor ke KPAI Pusat dan dilimpahkan ke kita dan kami cari gurunya. Ternyata dia sudah pindah ke Singapura yang dulunya ngajar di salah satu sekolah di Pontianak,”ungkapnya.

Sampai tiga bulan kemudian Polda menelpon untuk melakukan rapat darurat karena ada FBI, Mabes Polri. Ternyata membahas terkait kasus anak ini.

Akhirnya ini kita tangani dan ibu kandung anak tersebut datang ke Pontianak untuk menemui sang anak.

“Dari situ saya belajar bagaimana satu negara menghargai satu anak yang luar biasa sekali,”ujarnya.

Dari situ benar-benar mendapat ilmu dalam penanganan kasus karena semuanya kompak, dan luar biasa.

“Sayang kita tidak ada tempat rehabilitas yang menjadi hibah kepada kita. Ini masih kita perjuangkan karena gedung itu digunakan untuk IPDN,”pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved