Antisipasi Omicron, Kadis Kesehatan Sambas Sebut Setiap Lewat Perbatasan Dilakukan PCR
“Diperbatasan Aruk kita lakukan seperti biasanya yaitu semua yang masuk melalui PLBN Aruk dilakukan tes PCR,” kata dr Fatah Maryunani kepada Tribun Po
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryunani mengatakan pihaknya melakukan antisipasi penyebaran virus Covid-19 varian omicron yang telah masuk ke Indonesia.
Menurut dr Fatah Maryunani mengatakan pos perbatasan PLBN Aruk merupakan titik rawan terjadinya penyebaran virus varian omicron.
“Diperbatasan Aruk kita lakukan seperti biasanya yaitu semua yang masuk melalui PLBN Aruk dilakukan tes PCR,” kata dr Fatah Maryunani kepada Tribun Pontianak, Jumat 17 Desember 2021.
Dari hasil tersebut, kata dia, jika ditemukan hasil tes menunjukkan positif covid-19 maka akan langsung diisolasi 14 hari.
• Bupati Satono Resmikan Kebab Habib Cabang Sambas
“Hasil yang positif langsung isolasi selama 14 hari dan yang negatif dikarantina selama 10 hari,” ujarnya.
dr Fatah mengatakan sampel tes PCR beberapa diantaranya akan dikirimkan ke Dinkes Provinsi Kalbar yang selanjutnya akan dikirim ke Jakarta.
“Sampel dikirim oleh Dinkes Provinsi Kalbar ke Jakarta untuk diperiksa varian,” tuturnya.
Dirinya menegaskan semua pihak, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang masuk melewati PLBN maupun lewat jalur tikus harus dilakukan tes PCR.
Saat disinggung mengenai varian omicron dirinya mengatakan Sambas atau Kalbar masih kesulitan untuk menentukan varian virus covid-19.
“Masih susah menentukan varian, termasuk varian omicron,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya di Sambas tidak mampu melakukan pemeriksaan.
“Oleh sebab itu sampel harus dikirim ke Jakarta sehingga memakan waktu lebih dari satu minggu,” katanya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)