Daerah di Kalbar Genjot Target Vaksinasi, Harisson: Masih ada Warga Takut Vaksin

Harisson berharap kabupaten/kota di Kalbar dapat menggenjot capaian vaksinasi di daerah masing-masing.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Kadiskes Kalbar, Harisson saat ditemui di Ruang Kerjanya, Senin 13 Desember 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kalbar, Harisson, mengatakan pemerintah pusat akan mulai menyasar anak usia 6-11 tahun untuk dilakukan vaksinasi Covid-19. Namun, di Kalbar belum bisa dilaksanakan karena capaian vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) yang masih rendah.

Harisson menjelaskan, vaksiansi anak sudah bisa dilakukan jika daerah sudah mencapai 70 persen vaksin dosis pertama. Selain itu, vaksinasi pada lansia sudah harus lebih dari 60 persen.

“Jadi untuk di Kalbar kita belum bisa melaksanakan vaksinasi pada anak umur 6-11 tahun. Karena capaian vaksinasi pertama kita baru mencapai 55,99 persen. Kemudian, vaksinasi lansia kita rata-rata baru 31,41 persen,” ujarnya, Senin 13 Desember 2021.

Maka dari itu, Harisson berharap kabupaten/kota di Kalbar dapat menggenjot capaian vaksinasi di daerah masing-masing.

“Jadi vaksinasi dosis pertama itu harus 70 persen ke atas dan vaksiansi pada lansia di atas 60 tahun harus di atas 60 persen baru boleh melaksanakan vaksinasi pada anak,” ujarnya.

Hal tersebut sudah menjadi ketentuan dari Kemenkes RI. Walaupun sebenarnya di Kalbar sudah ada beberapa kabupatan yang capaian vaksinasi satunya sudah di atas 60 persen yakni Kota Pontianak dan Singkawang.

“Nah kemudian kalau lansia memang masih rendah untuk Kota Pontianak itu baru 47,20 persen. Kalau Singkawang 40,51 persen,” ungkapnya.

Hal tersebut terjadi diakuinya karena biasanya masih ada keluarga yang tidak percaya dengan efektivitas vaksin dan ada juga persoalan akses. Jadi akses permukiman atau domisili penduduk yang jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan atau sentra-sentra vaksinasi juga menjadi kendala.

“Saya kira vaksinasi di kabupaten/kota mereka sudah lakukan di kecamatan-kecamatan. Lalu bahkan ada yang sudah dilakukan di tingkat desa,” ujarnya.

Setelah dari itu, kalau nanti di tingkat kecamatan dan desa sudah berkurang mereka akan melakukan jemput bola.

“Saya berharap masyarakat dapat berperan aktif. Jangan menunggu petugas. Datangi sentra-sentra pelayanan vaksinasi yang diadakan di kecamatan atau desa masing-masing,” pungkasnya.

Apakah Aman Pemberian Vaksin Sinovac Pada Anak 6-11 Tahun ? BPOM Beri Penjelasan

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Pontianak, Sidiq Handanu, menyampaikan pihaknya hingga saat ini masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pusat yaitu Kementerian Kesehatan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun. Sebagaimana, dalam Inmendagri Nomor 66 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan covid-19 pada Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Dalam Inmendagri tersebut juga tercantum daerah untuk memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun dengan ketentuan, telah mencapai target minimal 70% dosis pertama total sasaran dan target minimal 60% dosis pertama lansia sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Vaksinasi untuk anak-anak kita masih menunggu juknis dari pusat yaitu Kementerian Kesehatan. Mana yang akan didahulukan booster atau vaksinasi untuk anak-anak. Kemudian jenis vaksinnya apa. Kita masih menunggu juknisnya," ujarnya.

Hanya saja kata dia, jika tempat untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak bisa dilakukan dimana saja, baik di sekolah, pos pelayanan vaksinasi dan lainnya. Seperti yang telah dilaksanakan oleh pihaknya vaksinasi remaja usia 12-18 tahun yang sudah berjalan dan mencapai 70 persen dilaksanakan di pelayanan vaksinasi, Puskesmas, dan sekolah dengan memperhatikan PTM.

Sedangkan untuk capaian Vaksinasi covid-19 umum hingga hari ini, kata Handanu, bisa mencapai 79 persen. Pihaknya pun menyatakan siap jikapun juknis itu sudah ada.

"Kalaupun juknis sudah ada, maka kita siap melaksanakan itu, karena memang sudah menjadi tugas kita di Dinas Kesehatan," ungkapnya.

Ada beberapa langkah yang telah disiapkan oleh pihaknya jika juknis itu sudah ada. Di antaranya adalah Diskes Pontianak akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada orang tua, pihak sekolah dan masyarakat. Kemudian setelah itu akan mengatur jadwal pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak.

"Jika itu sudah disiapkan maka tinggal kita laksanakan. Dan kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan yang dilakukan pada tahun 2021, tidak ada perbedaan khusus, SOP nya sama dengan vaksinasi yang lain," jelasnya.

Sekretaris Dinkes dan KB Kota Singkawang, Rindar Prihartono menerangkan pelaksanaan vaksinasi untuk usia anak-anak belum akan dilaksanakan di Kota Singkawang. Saat ini, Rindar mengatakan, vaksinasi untuk anak-anak baru sampai pada tahap sosialisasi dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah.

"Baru dimulai di pulau Jawa dan untuk memulainya dengan syarat vaksinasi dosis satu sudah mencapai 70 persen dan vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen dan menunggu ketersediaan vaksin di Indonesia," ujar Rindar.

Namun, apabila syarat dan ketentuan pelaksanaan vaksinasi anak-anak sudah diterapkan, lanjut Rindar, akan ditargetkan kepada anak-anak dengan rentang usia 6-11 tahun, serta jumlah sasarannya sebanyak 29.500 anak-anak se-Kota Singkawang. "Untuk vaksin yang digunakan, menggunakan Sinovac," ujarnya.

Kepada orangtua, Rindar mengimbau agar tidak perlu takut dengan kemaanan vaksinasi tersebut, karena telah terbukti aman melalui berbagai riset. Namun, ia berpesan agar orangtua memperhatikan kondisi anak sebelum vaksin. "Anak-anak harus dalam kondisi sehat dan jika memiliki komorbid, dianjurkan minum obat sebelum vaksin," ujarnya.

Selain itu, dalam pelaksanaan vaksinasi anak-anak di lapangan mendatang, akan dilakukan di sekolah, dengan jarak pemberian minimal empat minggu setelah vaksinasi lainnya. "Untuk interval dosis satu dan dua juga minimal 28 hari atau empat minggu.

Daerah Kejar Target
Capaian vaksinasi covid-19 tahap pertama di Kabupaten Sekadau sudah 56,15 persen dan berada pada urutan ke enam se-kalimantan Barat. Bupati Sekadau, Aron optimis capai target 75 persen diakhir tahun 2021. Menjelang libur natal 2021 dan tahun baru 2022, Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau terus menggencarkan vaksinasi covid-19 khususnya tahap satu bagi masyarakat.

Hal itu sejalan dengan Instruksi Mendagri no 66 tahun 2021 tentang Nataru yang salah satu poinnya adalah percepatan vaksinasi 70 persen tahap satu dan 48,57 persen tahap kedua hingga akhir tahun 2021 untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Bupati Sekadau, Aron mengatakan hingga saat ini Pemkab Sekadau masih berjibaku dengan upaya penanggulangan Pandemi Covid-19. Terutama menjelang Nataru, masyarakat diharapkan dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yang terdiri dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu juga dengan mengikuti vaksinasi covid-19.

"Kita berharap paling tidak di akhir tahun ada 75 persen masyarakat kita sudah divaksin tahap pertama di Sekadau, karena memang hingga saat ini melihat perkembangan vaksinasi, kita yakin mampu mengejar target vaksinasi di Kabupaten Sekadau," ungkap Aron.

Satu di antara strateginya adalah dengan menggencarkan vaksinasi covid-19 di daerah-daerah yang memiliki capaian vaksinasi covid-19 rendah. Sementara untuk kendala diketahui proses vaksinasi hingga saat ini berjalan lancar dengan ketersediaan vaksin yang cukup bagi masyarakat.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam rangka terlibat aktif dalam menyukseskan vaksinasi ," tandasnya.

Diskes dan Keluarga Berencana (KB) Kayong Utara, berupaya terus mengejar target vaksinasi COVID-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KB Kayong Utara, Kasianus melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes KB Kayong Utara, Indah menyampaikan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 terus dilakukan dalam upaya mengejar target vaksinasi.

"Kemungkinan target kitakan kemarin sudah pernah disampaikan pak Kadis, minimal bisa dapat sampai 60 persen (vaksinasi) untuk akhir tahun ibaratnya sudah baguslah," terang Indah.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di sekolah-sekolah sudah hampir semuanya dilaksanakan ditingkat SMP dan SMA. "Kalau untuk pelajar hampir semua sudah dilakukan Vaksinasi ke sekolah-sekolah, untuk tingkat SMP dan SMA," ucapnya.

Terkait dorongan dari pihak terkait, Indah mengatakan sangat berperan penting dan diperlukan untuk mencapai target vaksinasi COVID-19 yang terus dikejar. "Alhamdulillah ada dorongan dari pihak-pihak terkait, sangat diperlukan untuk saat ini mengejar paling tidak 60 persen saja kita sudah dapat kita penuhi," ujarnya.

Diungkapkannya, bahwa target vaksinasi di tahun ini 100 persen seharusnya, namun mengingat waktu dan keterbatasan pihaknya saat ini. Maka dari itu, upaya-upaya dilakukan termasuk berkolaborasi dengan semua pihak melaksanakan kegiatan Vaksinasi COVID-19.

"Seharusnya 100 persen ditahun ini, cuman mengingat waktu dan keterbatasan kitakan," tutupnya.
Sementara itu tidak semua orangtua siap anaknya divaksin. Satu di antaranya, Tri yang merasa belum siap jika anaknya divaksin.

“Saya sudah dapat info di berita perihal vaksinasi untuk anak 6-11 tahun. Tapi saya belum siap untuk kasih vaksin ke anak saya, khususnya yang kecil,” jelasnya.

Ibu tiga anak ini mengaku belum siap karena merasa takut terhadap vaksin. “Iya, saya sekeluarga memang belum divaksin, takut saya, binggung mau jelasinnya bagaimana. Ke depannya kami sekeluarga mungkin, akan mau untuk divaksin, tapi tidak tahu kapan,” ungkapnya.

[Update Berita Seputar Vaksin di Kalbar]

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved