Merancang Seamless Digital Experience bagi Pelanggan
dalam konteks ini seorang pelanggan tahu persis apa yang dia rencanakan untuk dibeli dan ingin menekan "button" yang membuat sisa proses belanjanya
Oleh: Yuthika Maulinda SE, Mahasiswa Angkatan 45 Kelas Eksekutif Bank Kalbar Magister Manajemen FEB UNTAN
TRIBUNPOTIANAK.CO.ID - Beberapa tahun belakangan, banyak perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk membangun kembali cara berinteraksi dengan para pelanggan pelanggan mereka.
Sebuah tren yang telah terakselerasi oleh pandemi covid 19 sekarang ini.
Perusahaan membuat perubahan terbesar dengan mencoba menciptakan hubungan yang terus-menerus dengan pelanggan mereka dibanding memiliki beberapa interaksi episodik.
Misalnya, di masa lalu, konsumen hanya akan berinteraksi dengan bank mereka secara sporadis, ketika mereka mengunjungi cabang ritel.
Sekarang, online dan mobile banking menghubungkan kedua pihak hampir dengan tanpa kendala, membuat sebuah model penyampaian yang dikenal sebagai Connected Banking.
Dan di sektor kesehatan, dulunya pasien sering membuat keputusan yang berkaitan dengan diet, pedoman olahraga, atau kepatuhan pengobatan tanpa keterlibatan penyedia layanan.
Kini, teknologi seperti Apple Watch, Fitbit, atau Whoop mengumpulkan data kesehatan 24/7, memungkinkan penyedia layanan kesehatan dan orang lain belajar tentang perilaku pasien dan mendorong mereka untuk membuat keputusan hidup sehat daripada hanya menunggu pasien jatuh sakit.
Baca juga: Workout di Rumah Setiap Hari Makin Seru dengan IMove
Saat ini, banyak perusahaan sedang dalam proses menerapkan strategi terhubung.
Keputusan perlu dibuat berkaitan dengan bagaimana mengeksekusi strategi-strategi ini, segmen pelanggan mana yang mereka harus targetkan.
Kemampuan operasional apa yang harus dikembangkan membuat keputusan-keputusan ini dengan benar adalah yang terpenting untuk menuai manfaat manfaat penuh dari strategi terhubung ini.
Namun, sering kali, perusahaan membuat kesalahan yang dapat dihindari dalam proses implementasi.
Dalam penelitian yang dikutip dari (harvard business review,2021) bekerja sama dengan sejumlah pemimpin strategi terhubung, telah mengamati bahwa perusahaan sering menjadi korban empat mitos ketika menerapkan strategi terhubung yaitu:
a. Mitos 1: semakin banyak terhubung anda dengan pelanggan anda, semakin baik.
Kapan pun dan di mana pun, pelanggan harus mampu berinteraksi dengan perusahaan dengan lancar.