Kronologi Driver Ojol Dimutilasi - Diajak Pesta Narkoba Lalu Dibunuh saat Tidur ungkap Motif Pelaku
Para pelaku yang berjumlah 3 orang terlebih dahulu mengajak korban pesta korban dan kemudian dihabisi saat terlelap tidur.
Wilayah Ridho saat mencari pesanan atau orderan itu berada di sekitar Kecamatan Tambun Selatan.
"Biasanya hanya di sekitar sini di Tambun Selatan saja cari orderannya. Karena dia lebih sering anterin makanan dari pada penumpang," ungkap Zarul, dilansir TribunnewsBogor.com dari WartaKota.
Maka dari itu, kata Zarul, keluarga terkejut saat kepolisian memberikan kabar bahwa Ridho diduga kuat menjadi korban mutilasi dan potongan tubuhnya ditemukan di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin.
Lokasi penemuan jenazah itu tepat di titik perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang.
"Makanya kami juga enggak tahu kok bisa ditemukan di daerah sana. Biasanya enggak sejauh itu, paling jauh mungkin ke Cikarang saja cari orderannya," tuturnya.
Saking rajinnya dalam bekerja, Zarul mengungkapkan kalau korban ini sering pulang larut malam.
Hal itu pun membuat Ridho sering diwanti-wanti oleh ibunya.
"Sering dibilangin sama Ibunya, enggak usah malam-malam, soalnya Ridho pulang di atas jam 12 terus," kata Zarul mengutip ucapan ibunda korban.
"Kalau udah dapat buat beli rokok atau bensin ya sudah. Toh kamu masih bujangan belum ada tanggungan apa-apa. Gak perlu ngoyo lah, begitu pesan orangtuanya," tambahnya.
Tak hanya itu, 2 minggu sebelum Ridho ditemukan tewas termutilasi, ia sempat pamitan kepada ibunya.
Ridho saat itu mengaku sudah mendapat pekerjaan baru dan berniat untuk tinggal di kos.
"2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja," katanya.
Namun entah apa alasannya, Ridho justru merahasiakan pekerjaan barunya.
Malahan Ridho juga menyimpan rapat alamat tempat kosnya dari sang ibu.
Saat pamit, Ridho hanya membawa tas ransel serta motor yang biasa ia pakai untuk bekerja sebagai ojek online.
Selama pindah, kata Zarul, Ridho tetap rutin chat dan memberi kabar kepada keluarganya.
"Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari," ujar Zarul.
Namun, entah kenapa tiba-tiba nomor Ridho sudah tak bisa dihubungi sejak Jumat 26 November 2021.
Tak hanya itu, di aplikasi WhatsApp Ridho terakhir online pada Kamis 25 November 2021.
Hal tersebut sontak sempat membuat keluarga dan ibunda korban heran.
"Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," kata Zarul.
Rasa heran ibunda korban itu berubah jadi syok, ketika mengetahui kalau Ridho ditemukan tewas dimutilasi.
• FAKTA Terbaru Kasus Mutilasi di Bekasi - Korban Pencabulan yang Sering Dilecehkan Mendadak Tersangka
Keseharian Korban diungkap Teman
Kematian Ridho Suhendra yang jadi korban mutilasi sangat mengejutkan keluarga dan teman-temannya.
Menurut mereka, Ridho mereka kenal sebagai seseorang yang humoris dan supel.
Hasto (35), teman Ridho sesama pengemudi ojek online (ojol), melayat ke rumah duka di Kampung Buwek, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Dia mengenal Ridho sebagai pribadi yang supel dan humoris, sehingga mayoritas pengendara ojol di Tambun Selatan, mengenal sosoknya.
"Kita sering ngumpul bareng kalau nunggu orderan makanan, nyaris tiap hari ketemu. Humoris banget almarhum, enak diajak ngobrol, makanya teman-teman ojol yang lain datang ke sini untuk ngucapin belasungkawa," ujar Hasto.
Dia juga tak menyangka bahwa Ridho menjadi korban pembunuhan mutilasi, lantaran selama mengenal pria berusia 28 tahun itu, tak sekali dia mendengar Ridho menceritakan masalahnya.
"Enggak tahu ya kalau ada masalah apa, sepertinya baik-baik saja. Terakhir kali ketemu 2 hari yang lalu, ya sama saja, enggak ada hal apa-apa," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Driver Ojol Tewas Dimutilasi di Bekasi, Ada 10 Potongan Bagian Tubuh, Polisi Tangkap Tiga Orang