Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus: Terima Kasih TNI
Namun karena kegiatan dan umat yang semakin bertambah kemudian muncullah keinginan umat untuk melebarkan dan meluaskan gereja ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, diwakili Irdam XII/Tpr, Brigjen TNI Widhioseno bersama Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus, meletakkan batu pertama pembagunan pagar Gereja Paroki St. Paulus dari Salib Mandor, dalam hal ini Pangdam, Senin 8 November 2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh forkopimda Kabupaten Landak.
Hadir juga Asintel Lantamal XII Pontianak Kolonel Yustinus Rudiman, Kanwil JKN Kalbar Edward Nainggolan, Pastor Paroki, Kepala Bank Mandiri Kalbar, Julius Aho (pengusaha), tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebagai Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus sangat mendukung dan berterima kasih kepada Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen Sulaiman Agusto, S.IP., M.M atas kemanunggalan TNI dan masyarakat khususnya masyarakat Katolik di Paroki Mandor.
"Ini merupakan sinyal adanya kedekatan dan hubungan baik antara Keuskupan dan Kodam XII Tanjungpura," kata Mgr. Agus.
Dalam sambutannya, Mgr Agustinus Agus bersyukur karena Kodam XII Tanjungpura sudah merespons positif keinginan umat Katolik khususnya di Paroki St. Paulus dari Salib Mandor untuk menggunakan lahan milik TNI sebagai lahan yang digunakan bersama.
• Anggota TNI dan Polri Ikuti Misa Bersama Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus
Gereja Mandor Jadi Pusat Paroki
Sehubungan dengan itu, Uskup Agung Pontianak mengisahkan secara singkat perkembangan umat dan gereja di wilayah Mandor tersebut.
Dalam ceritanya itu Mgr Agustinus Agus mengatakan pada tanggal 15 April 2020 lalu Mandor resmi menjadi pusat Paroki, kalau di pemerintahan maka Paroki diibaratkan kabupaten atau kecamatan.
"Dulu Gereja Mandor hanya melayani umat yang ada di Mandor. Namun sekarang sebagai pusat paroki menjadi pusat untuk melayani seluruh umat katolik yang berada dalam wilayah kecamatan Mandor yang sampai saat ini ada 34 kampung dengan umat Katolik kurang lebih 14.000 orang," kata Uskup Agustinus.
Uskup Agustinus menceritakan bahwa sebelumnya Mandor dilayani Paroki Sungai Pinyuh.
Maka setelah menjadi Paroki, wilayah tersebut sebagian yang dari Sungai Pinyuh diambil 15 kampung kemudian ditambah 28 kampung yang dulu dilayani dari Paroki Pahauman.
Uskup Agustinus melihat dan mengantisipasi kedepan bahwa lokasi gereja ini pasti tidak akan cukup.
Karena selama ini tempat parkir hanya berada di area kecil sekitar gereja.
Namun karena kegiatan dan umat yang semakin bertambah kemudian muncullah keinginan umat untuk melebarkan dan meluaskan gereja ini.
"Untuk itulah, kami mengajukan permohonan kepada pihak TNI khususnya Kodam XII Tanjungpura untuk bisa digunakan tempat ini sebagai tempat yang digunakan secara bersama-sama," ujar Uskup Agustinus.
Sejalan dengan itu, lahan yang dipakai hanya digunakan untuk lahan parkir.
Dalam pembicaraan sebelumnya memang pihak Keuskupan bersedia untuk mempersiapkan seluruh material membangun, jadi bukan hanya pagar tetapi termasuk tempat parkir.
• Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus Prihatin Upaya Kriminalisasi Credit Union
Kemanunggalan TNI dengan masyarakat dan umat Katolik
Pada kesempatan itu juga Mgr Agustinus Agus mengaku bagi dirinya pribadi mungkin ini pertama kali terjadi.
Karena adanya kerjasama nyata yaitu saling mendukung dan dalam hal ini adalah kemanunggalan TNI bersama masyarakat serta umat Katolik di Paroki St. Paulus dari Salib Mandor.
Bagi Mgr Agustinus Agus hal itu bukan hanya sekadar pagar namun simbolis mengandung makna relasi yang lebih mendalam.
Uskup Agung Pontianak menggarisbawahi peristiwa ini menunjukkan kehadiran TNI bersama masyarakat jauh lebih punya makna daripada sekadar tempat pagar dan tempat parkir.
Menutup sambutannya, Mgr Agustinus Agus mengajak semua hadirin untuk berdoa bersama agar kebersamaan untuk rencana yang sudah ditetapkan dapat ditindaklanjuti demi kepentingan bersama.
"Bukan hanya untuk masyarakat Katolik, tetapi untuk seluruh masyarakat Mandor khusus dimana antara TNI dan masyarakat sungguh memiliki kerja nyata," tambah Uskup Agustinus.
Amanat Pangdam XII Tanjungpura
Usai sambutan dari Uskup Agung Pontianak, selanjutnya sambutan Irdam XII/Tpr, Brigjen TNI Widhioseno yang menyampaikan pesan-pesan dari Pangdam XII Tanjungpura.
Dalam kesempatan itu Brigjen TNI Widhioseno menyampaikan mohon maaf karena Pangdam tidak bisa hadir dalam acara tersebut.
"Pangdam sangat ingin hadir di Mandor tapi karena tugas dari komando atas maka dengan ini mohon maaf yang sebesar-besarnya beliau tidak bisa hadir dan diwakilkan kepada saya," kata Brigjen TNI Widhioseno.
Dalam sambutan yang dibacakan itu, dikatakan bahwa pertama-tama syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena tercapainya kesepakatan bersama antara Kodam XII Tanjungpura dengan Keuskupan Agung Pontianak tentang penggunaan lahan dan lebih lagi untuk kepentingan bersama bagi masyarakat Paroki Mandor.
Hal ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan kesatuan sebagai bentuk dan bukti kemanunggalan TNI dengan Rakyat.
Berkaitan dengan penandatanganan perjanjian kesepakatan bersama, diharapkan masing-masing pihak bisa berkomitmen dan mengimplementasikan poin-poin dalam perjanjian bersama tersebut.
• PROFIL Mayjen Sulaiman Agusto Pangdam XII/Tpr, Suksesor Mayjen M Nur Rahmad Kini Jabat Kaskostrad
Pangdam XII Tanjungpura berharap dengan adanya pembangunan ini dapat memberikan rasa nyaman aman dan hikmah bagi jamaah saat beribadah sehingga bisa meningkatkan keimanan dengan Tuhan.
Pangdam XII Tanjungpura juga berdoa semoga pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman.
"Mandor, 8 November 2021 Panglima Kodam XII Tanjung Pura dengan tertanda cap oleh Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.IP., M.M.," dibaca oleh Brigjen TNI Widhioseno.
Setelah sambutan kegiatan itu ditandai dengan meletakkan batu pertama pembangunan dan penandatanganan prasasti oleh Mgr Agustinus Agus sebagai Uskup Agung Pontianak dan di paraf oleh Brigjen TNI Widhioseno mewaliki Pandam XII Tanjungpura disaksikan tamu undangan dan tokoh masyarakat.
Luas lahan yang nantinya akan digunakan secara bersama kurang lebih 200 meter persegi.
Usai kegiatan Uskup Agustinus mengajak seluruh para tamu undangan untuk berfoto bersama kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah. (*)
Penulis : Samuel - Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak