Anggota TNI dan Polri Ikuti Misa Bersama Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus

Sejak Uskup Agustinus bertugas diwilayah Keuskupan Agung Pontianak, melihat kondisi TNI Polri juga membutuhkan pendampingan rohani, maka sejak 30 Apri

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Para Personel TNI dan Polri mengikuti Misa Bersama dengan Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus 

Samuel

Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tampak baju motif loreng khas, yang dilengkapi dengan baret dengan warna yang disesuaikan dengan paduan warna hijau, hitam, dan coklat tua, yang akan semakin membuat para anggota TNI angkatan darat gagah berdiri depan jalan masuk Gua Maria Anjongan.

Disusul pula anggota lainya tentara angkatan udara memiliki warna biru loreng. Berbeda lagi dengan seragam angkatan laut yang memiliki warna putih. Kemudian dihadiri juga oleh Ibu Kapolda Nunuk Sigid Tri Hardjanto beserta anggota-anggota Polri dalam misa TNI/Polri bersama Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak pada 28 Oktober 2021, pukul 10.00 WIB.

Sejak Uskup Agustinus bertugas diwilayah Keuskupan Agung Pontianak, melihat kondisi TNI Polri juga membutuhkan pendampingan rohani, maka sejak 30 April 2019, Mgr Agustinus Agus mengangkat Pastor Laurentius Prasetyo, CDD dalam pengangatan pastor TNI dan Polri untuk Keuskupan Agung Pontianak untuk periode 2019-2022 dengan nomor 132.SK/Sekr-KAP/IV/2019.

Uskup Pimpin Misa Perayaan Syukur Yubileum 300 Tahun dan 75 Tahun Kongregasi Pasionis

Dalam misa bersama TNI/Polri itu, Uskup menggambarkan bahwa dalam gereja Katolik perhatian-perhatian spesifik seperti ini 'harus-lah' dilihat secara 'awas' alias jeli. Bagi Uskup Agustinus Agus, TNI dan Polri juga manusia biasa. Mereka juga sering mengalami masa-masa kering dalam tugasnya. Terlebih, sebagai aparat caci makian bahkan 'sumpah serapah' masyarakat yang tidak mengerti sering mereka lahap.

Perlakuan Khusus Gereja untuk TNI/Polri

Sialnya tugas menegakkan keadilan dan melindungi rakyat kadang menjadi lazim termanipulasi dan tak jarang serangan mental menjadi mimpi buruk bagi mereka. Mgr Agus juga mau agar TNI/Polri juga diperlakukan khusus dalam gereja Katolik maka dari itu sebagai kesempatannya memilih dan menetapkan Pastor untuk TNI dan Polri di Keuskupan Agung Pontianak.

Update Informasi Seputar Kota Pontianak

Pagi yang 'sedu-sedan' ditambah dengan iringan musik Maria, menambah suasana sakral mengigiring anggota masuk dalam keheningan batin pagi sebelum mulai misa. Perarakan dimulai dari rumah singgah gua Maria Anjongan. Disana Mgr. Agustinus Agus didampingi Pastor TNI/Polri Pastor Prasetyo CDD, Pastor Indra Lubis sebagai pastor paroki, dan Pastor Albert tamu dari Makassar.

Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus dalam renungannya dikatakan kepada siapakah kita (TNI/Polri) akan mengadu dikala mengahapi situasi mental dan masalah hidup yang membendung hidup.

"Belum lagi soal atasan dan bawahan, termasuk masalah keluarga dan tempat tugas, kesempatan inilah saatnya kita mengadu kepada Bunda Maria,"kata Mgr Agus.

Uskup Agustinus juga mengisahkan peristiwa Pesta di Kana, dimana kala itu perta yang kehabisan anggur dan Bunda Maria meminta Yesus terkait kekurangan anggur. Walaupun kata Yesus waktunya belum tiba, namun Yesus tetap membuat mukjizat mengubah air menjadi anggur karena perminta Bunda-nya. Atas dasar itulah, lanjut Uskup Agustinus,

"Bunda Maria adalah ibu kita semua, bahkan di kayu Salib Yesus berkata kepada muridnya; murid, inilah ibu mu, dan Yesus berkata kepada ibunya; ibu inilah anak mu," ujarnya.

Sejarah Gua Maria Anjongan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved