Banjir di Melawi, Gubernur Sutarmidji Sayangkan Bantuan Dapur Umum Hanya Untuk 100 orang Perhari

“Ini bencana jangan ada yang kayak gitu ini malah spanduk dan siapkan acara. Lalu makan nyaman disitu, tapi orang lain kelaparan,” pungkasnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Sutarmidji usai mendampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini usai menghadiri acara Pemadanan Bansos PKH dan Program sembako/ BPNT di Kapuas Palace Pontianak, Kamis 4 November 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sutarmidji juga menyinggung masalah Dapur umum di daerah yang terendam banjir seperti Melawi hanya menyiapkan satu hari untuk 100 orang saja.

“Itu tidak cukup, saya tanya Dinas Sosial nya masak Melawi hanya menyiapkan Dapur Umum hanya untuk 100 orang saja sehari, makanya saya manas dan balek. Saya sebenarnya mau ke Melawi,”ujar Midji saat ditemui awak media di Hotel Kapuas Palace, Kamis 4 November 2021.

Ia katakan harusnya dapur umum di Melawi menyiapkan untuk 5000 orang sehari, begitu juga dengan Sintang diminta untuk menyiapkan dapur umum 5 ribu sampai 10 ribu perhari.

“Dapur umum di Sintang hanya siapkan 1500 perhari. Saya minta tambah 5 ribu-10 ribu . Lalu kepada Dinas Sosialnya tanya pertanggung jawaban dapur umum gimana, kalau tidak ada niat yang aneh lakukan saja,”tegasnya.

Terkait Kasus Pencabulan Bocah 6 Tahun di Pontianak, Polresta Pontianak Periksa 5 Saksi

Ia juga memuji Pertamina yang cepat tanggap merespon ketika ditelpon untuk menyalurkan LPG secara door to door.

“Saya puji Pertamina ketika saya telepon sekitar pukul 12.00 untuk minta LPG dijual Door to Door karena toko tutup semuanya. Bahkan jam 2 sudah standbye jalan,” ungkapnya.

Bahkan karena dapur umum yang produksinya kecil, Sutarmiji meminta Pertamina untuk menyalurkan LPG 3 kg ke daerah yang memang susah dijangkau, tapi warga masih bisa masak di lantai dua rumah mereka.

Lalu bantuan indomie disalurkan oleh Bank Kalbar sebanyak 20 ribu bungkus, dan stok gula yang cukup banyak.

“Harusnya itu bisa dilakukan, tidak mungkin saat bencana Pemda tidak keluar duit, tetap harus keluarkan duit. Kalau saya keluarkan saja yang penting jelas kayak dapur umum perlu daging, beras dan lainnya,”ujarnya.

Ia mengatakan jangan berfikir yang lainnya dulu, tapi harusnya lakukan yang penting untuk membantu warga.

Dikatakannya Dapur umum yang keliling saat ini juga milik provinsi.

“Kalau Bu Risma (Mensos) marah itu wajar saja saya juga marah. Lalau kalau udah bencana alam kalau kita turun ke daerah jangan buat spanduk lagi, kalau macam gitu tak mau saya datang,”tegasnya.

Dikatakannya, saat berkunjung ke daerah yang banjir untuk membantu warga, bahkan masih ada sepanduk selamat datang.

“Ini bencana jangan ada yang kayak gitu ini malah spanduk dan siapkan acara. Lalu makan nyaman disitu, tapi orang lain kelaparan,” pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved