Menambah Daftar Positif Covid-19, Tujuh PMI dari Malaysia Diisolasi ke Asrama Brimob Aruk Sambas
Untuk penangan lanjut, Horisson mengatakan bahwa seluruh PMI yang terkonfirmasi positif. Akan melakukan isolasi di beberapa tempat isolasi yang telah
Penulis: David Nurfianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan SWAB PCR pada 22 Oktober 2021. Tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia terkonfirmasi positif Covid-19, dan langsung di evakuasi ke Asrama Brimob Aruk Kabupaten Sambas.
"Terdapat tambahan pada tanggal 22 Oktober hasil pemeriksaan swab PCR oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan- red) Aruk sebanyak tujuh orang," ujarnya saat dihubungi Tribun. Sabtu 23 Oktober 2021.
Horisson menjelaskan bahwa ketujuh PMI ini merupakan warga luar daerah Kalimantan Barat (Kalbar). "Tujuh orang ini adalah PMI dari luar kalbar," imbuhya.
Untuk penangan lanjut, Horisson mengatakan bahwa seluruh PMI yang terkonfirmasi positif. Akan melakukan isolasi di beberapa tempat isolasi yang telah disediakan pemerintah provinsi kalbar.
"Mereka isolasi di asrama Brimob Aruk, Asrama BKD (Badan Kepegawaian Daerah-red) Sambas dan tempat isolasi KKP di Entikong," paparnya.
Harisson mengatakan bahwa 7 PMI merupakan tambahan dari sebelumnya dari hasil pemeriksaan KKP Aruk ditemukan kasus positif covid-19 sebanyak 62 orang dan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong sebanyak 1 orang, dengan total 63 orang kasus positif covid-19 tersebut merupakan PMI yang baru pulang dari Malaysia.
"Penambahan kasus konfirmasi covid-19 dari wilayah perbatasan tersebut merupakan PMI yang masuk kembali ke Indonesia melalui jalur resmi atau masuk melalui PLBN Aruk dan Entikong," jelasnya.
• 63 PMI dari Malaysia Positif Covid-19, Harisson Minta Daerah di Perbatasan Terus Waspada
Kendati demikian, Horison mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan masih ada lagi kasus positif covid-19 yang tidak dapat dikontrol karena mereka kembali ke Kalbar melalui jalur tikus.
“Ini baru yang masuk jalur resmi, belum lagi yang lewat jalur tikus yang bisa lepas begitu saja,” ungkapnya.
Untuk itu, Horisson mengingatkan kepada kabupaten-kabupaten di perbatasan Kalbar untuk terus mengaktifkan kegiatan surveilance. Serta melakukan testing dan tracing terhadap semua warga yang diketahui baru pulang dari serawak serta kontak erat nya.
“Jadi seharusnya begitu tahu ada warga yang baru pulang dari serawak, apalagi melalui jalur tikus maka langsung dilakukan tes antigen atau PCR. Jika positif dilanjutkan dengan pengobatan dan isolasi, serta kerabat yang kontak erat juga harus di antigen atau di PCR dan harus dilaksanakan karantina,” ucap Horisson.
Tak Hanya Itu, Horisson juga mengingatkan jangan sampai PMI yang pulang dari Malaysia sampai menularkan virus kepada masyarakat disekitar nya atau masyarakat Kalbar pada umum nya. Ia juga meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap PMI yang baru datang dari Serawak.
Seperti diketahui saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Malaysia masih tinggi. Sehingga para PMI yang datang dari Malaysia besar kemungkinan telah tertular dan akan membawa virus covid-19 ke Kalbar yang bearti juga akan membahayakan Kalbar.
“Karenanya kalau kita tidak benar-benar mengisolasi atau mengkarantina PMI yang baru datang dari Malaysia, maka mereka akan menularkan virus corona ke masyarakat disekitarnya terutama keluarganya,” tegasnya.
Lanjutnya, tentu bukan tidak mungkin kasus konfirmasi di Kalbar akan bertambah naik lagi.