Pola Hidup Sehat

Penyebab Hipoglikemia, Waspada Dampak Buruk Kadar Gula Rendah Pemicu Kerusakan Otak

Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak

AFP
Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak.

Meski sering kali terjadi pada pasien diabetes akibat pengobatan yang dijalani, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes.

Hipoglikemia adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu rendah.

Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Fakhrunnisa Sp.S mengatakan, tubuh membutuhkan glukosa sebagai sumber energi untuk dapat bergerak dan berpikir secara aktif serta produktif.

Jambu Biji Miliki Manfaat Cegah Berbagai Penyakit Berbahaya, Bisa Turunkan Kadar Gula

Bila kadar gula dalam darah rendah, maka tubuh akan kekurangan energi untuk beraktivitas.

"Glukosa adalah sumber energi utama untuk otak dan tubuh," kata Fakhrunnisa dalam keterangan tertulisnya, Senin 11 Oktober 2021.

Organ yang paling memerlukan glukosa adalah otak. Otak manusia penuh dengan neuron yang terus memanfaatkan glukosa untuk menjalankan fungsi seperti berpikir, belajar, dan mengingat sesuatu.

Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa, neuron tidak memiliki bahan bakar yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh dan tak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Kisaran normal kadar glukosa darah 70-140 miligram per desiliter (mg/dL).

Fakhrunnisa menjelaskan, hipoglikemia ini dapat terjadi pada siapa saja. Meskipun, kondisi ini memang lebih sering terjadi pada penderita diabetes akibat obat-obatan yang dikonsumsi.

INILAH VITAMIN yang Berfungsi untuk Melancarkan Kerja Otak dan Melancarkan Peredaran Darah

“Siapa pun bisa terkena hipoglikemia ketika ada faktor risikonya. Misalnya seseorang yang berpuasa atau telat makan, sehingga asupan karbohidratnya kurang, atau seseorang yang memforsir tenaganya dalam suatu aktivitas," jelasnya.

Untuk penderita diabetes, selain kadar gula darah yang tinggi, penderita diabetes yang menggunakan terapi insulin juga harus waspada terhadap kadar gula rendah. Kelompok ini memang lebih rentan mengalami hipoglikemia.

"Tapi yang paling sering mengalami hipoglikemia adalah para pengidap diabetes, karena faktor penggunaan insulin dan obat yang tidak sesuai dengan dosis,” tambahnya.

Berikut beberapa gejala yang kerap dianggap sepele, tetapi harus diwaspadai sebagai pertanda hipoglikemia.

- Orang yang mengalami hipoglikemia cenderung merasa tidak nyaman

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved