Aksi World Cleanup Day Berikan Pesan Positif Peduli Lingkungan, Wako Edi Kamtono Harap Berkelanjutan
"Meskipun aksi bersih-bersih sampah hanya dilakukan di kawasan waterfront, tapi kita harapkan dampak dan pesan yang ingin disampaikan agar tidak membu
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa aksi memungut dan memilah sampah yang dilakukan oleh World Cleanup Day (WCD) Kalbar memberikan pesan positif terhadap kepedulian lingkungan.
Untuk itu, diharapkannya kegiatan tersebut bisa berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui, bahwa aksi yang diikuti oleh ratusan relawan tersebut digelar dalam rangka
World Cleanup Day (WCD) tahun 2021 yang digelar di kawasan waterfront Pontianak Kalimantan Barat pada Minggu 26 September 2021 pagi.
"Meskipun aksi bersih-bersih sampah hanya dilakukan di kawasan waterfront, tapi kita harapkan dampak dan pesan yang ingin disampaikan agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampah dengan memilahnya bisa sampai ke masyarakat luas," ujar Edi.
"Saya berharap kegiatan ini tidak hanya sampai di sini, tetapi bisa memberikan pesan yang sangat positif bagi warga Kota Pontianak," tambah Edi.
Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membangkitkan kesadaran dalam menjaga lingkungan terkhusus di Kota Pontianak agar tetap bersih.
• Dinilai Banyak Manfaatnya, Dewan Pontianak Dukung Rencana Pemkot Tata Ruang Publik
Ia menyebutkan, bahwa rata-rata setiap harinya dalam satu satu orang warga di Kota Pontianak memproduksi sampah setengah kilogram, baik sampah yang diproduksi dari tubuh manusia maupun sampah yang dihasilkan dari aktivitas setiap orang.
Kemudian Wako Edi juga menyebutkan, sampah yang diproduksi di Kota Pontianak sebanyak 350 ton hingga 400 ton setiap harinya, baik yang dikelola di TPA Batu Layang dan tempat-tempat pengelola sampah yang ada di Ampera, Purnama dan beberapa tempat lainnya.
"Sampah yang tidak dikelola secara baik akan menjadikan lingkungan kotor, kumuh dan tidak sehat. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk mengelola sampah dimulai dari rumah tangga, dengan cara pemilahan, pengolahan secara sederhana, dengan dikumpulkan di tempat penampungan sementara untuk diangkut oleh petugas kebersihan," pesannya.
Menurut Edi, tentu Pemerintah Kota dalam hal ini tidak bisa bekerja sendirian.
"Artinya butuh kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Dengan demikian, Pemkot Pontianak, kata Edi, akan terus mengupayakan agar sampah juga bisa memiliki nilai manfaat dengan membangun bank-bank sampah dimulai dari tingkat RT dan RW hingga kelurahan dan kecamatan.
"Ada bank sampah induk dan pengelolaan sampah di TPA Batu Layang. Kalau Kota Pontianak kebersihannya tetap terjaga, tentunya akan membuat masyarakat maupun orang yang berkunjung ke kota ini merasa lebih nyaman," pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)