Efek Vaksin Astrazeneca dan 8 Jenis Vaksin Covid di Indonesia Lainnya ! Cek 9 Efikasi Vaksin Covid

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan 9 Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 di

Editor: Jimmi Abraham
Pixabay.com
Ilustrasi vaksin Covid-19. 

- Sakit perut

- Kelenjar getah bening membesar

- Keringat berlebih, kulit gatal, atau ruam

Dalam uji klinis terdapat laporan kejadian yang sangat jarang terkait dengan peradangan sistem saraf, yaitu:

- Dapat menyebabkan mati rasa

- Kesemutan

- Kehilangan indra perasa.

Apakah Habis Vaksin Boleh Minum Es ? Ketahui Apa Saja Larangan setelah Vaksin Covid 19 !

4. Vaksin Sinopharm

Dilansir dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., mengatakan bahwa dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm memiliki efikasi 78 persen.

Efek samping yang ditemukan dalam uji klinis vaksin Sinopharm adalah efek samping lokal yang ringan, seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik.

Selain itu, beberapa efek samping sistemik juga mungkin terjadi, seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

Efek samping tersebut akan segera membaik dan umumnya tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

5. Vaksin Moderna

Melansir Kompas.com, 9 September 2021, berdasarkan data uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin Moderna sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Efikasi vaksin Moderna kemudian menurun menjadi 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun.

Menurut Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, dilansir Kompas.com, 15 Agustus 2021, sebagian besar KIPI bersifat ringan dan singkat.

Adapun efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan.

Efek samping lainnya seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi laporannya.

6. Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech)

Vaksin Comirnaty dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech.

Berdasarkan hasil uji klinik fase III efikasi vaksin ini sebesar 100 persen pada usia remaja 12-15 tahun, kemudian menurun menjadi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas.

Vaksin Comirnaty diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikkan.

Setiap penyuntikkan dosis yang diberikan sebesar 0,3 ml dengan interval minimal pemberian antar dosis yaitu 21-28 hari.

Melansir Kompas.com, 17 Juli 2021, efek samping dari penyuntikan vaksin Comirnaty ini adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.

7. Vaksin Sputnik-V

Vaksin Sputnik V digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuscular dengan dosis 0,5 mL untuk 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.

Vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Efikasinya berdasarkan data uji klinik fase 3 sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6- 95,2 persen.

Adapun efek sampingnya berkisar dari ringan hingga sedang, seperti:

- flu yang ditandai dengan demam

- menggigil

- nyeri sendi

- nyeri otot

- badan lemas

- ketidaknyamanan

- sakit kepala

- hipertermia

- reaksi lokal pada lokasi injeksi.

8. Vaksin Convidecia

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology ini hanya diberikan dalam sekali suntikan sebanyak 0,5 mL secara intramuscular pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Melansir laman BPOM, 7 September 2021, efikasi Vaksin Convidecia untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3% dan untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat adalah 90,1%.

KIPI dari pemberian Vaksin Convidecia menunjukkan reaksi ringan hingga sedang.

KIPI lokal yang umum terjadi, antara lain: nyeri kemerahan pembengkakan.

Sementara itu KIPI sistemik yang umum terjadi adalah:

- sakit kepala rasa lelah (fatique)

- nyeri otot (myalgia)

- mengantuk mual (nausea)

- muntah demam (pyrexia)

- diare.

9. Vaksin Janssen (Johnson & Johnson)

Vaksin ini dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies.

Janssen Covid-19 Vaccine diberikan dalam sekali suntikan sebanyak 0,5 mL secara intramuscular pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Masih dari laman BPOM, efikasi Vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala (any symptom) Covid-19 adalah sebesar 67,2% dan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat (moderate to severe/critical) pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1%.

Mengutip Kompas.com, 8 September 2021, reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian Janssen Covid-19 Vaccine menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) lokal yang umum terjadi, antara lain:

- nyeri kemerahan

- pembengkakan

KIPI sistemik yang umum terjadi adalah:

- sakit kepala

- rasa lelah (fatique)

- nyeri otot (myalgia)

- mengantuk mual (nausea)

- muntah

- demam (pyrexia)

- diare.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Efikasi dan Efek Samping 9 Vaksin yang Digunakan di Indonesia

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved