dr Reisa Broto Asmoro Tegaskan Semangat Kebersamaan Menjadi Kunci Hidup di Tengah Pandemi Covid 19

Bahkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah, yang diputuskan dilaksanakan di tengah pandemi, jadi salah satu wujud semangat

Editor: Jimmi Abraham
Dok.BNPB
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tren positif kasus Covid-19 di tanah air, yang terjadi karena kerja keras semua pihak dalam penanganannya, mendapat apresiasi dunia.

Percepatan dan pemerataan vaksinasi, koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan testing dan tracing, serta gotong royong masyarakat, menjadi kunci.

Bahkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah, yang diputuskan dilaksanakan di tengah pandemi, jadi salah satu wujud semangat kebersamaan bangsa Indonesia.

Momentum ini harus terus dipelihara guna memastikan masyarakat siap hidup berdampingan dengan COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu 22 September 2021.

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

Menkominfo Johnny G Plate Sebut Ada Dua Kunci Utama Hidup Bersama Covid-19

“Turunnya kasus aktif hingga di kisaran 50 ribu orang, capaian vaksinasi yang sudah menembus angka 80 juta untuk dosis pertama dan 45 juga untuk dosis kedua, semua adalah berita menggembirakan dan harus kita pertahankan,” tutur Reisa.

Untuk itu, pemerintah dikatakan Reisa, belajar dari kesalahan, lebih tanggap menghadapi risiko COVID-19 dengan tetap ketat menegakkan protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi.

Vaksinasi adalah syarat penting untuk menjalani proses transisi dari pandemi menjadi endemi.

Selain memenuhi target cakupan, pemerataan capaian vaksinasi COVID-19 juga harus diperhatikan, terutama pada kelompok lansia.

Reisa menyatakan, meski cakupan vaksinasi kategori tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik sangat tinggi, namun kategori lansia yang menerima dosis pertama belum mencapai 30%.

Sedangkan dosis kedua masih kurang dari 20% terhadap sasaran yang ditetapkan.

Jubir Satgas Covid 19 Wiku Adisasmito Peringatkan Potensi Gelombang 3 Covid di Indonesia

Ia menyarankan setiap pihak fokus membantu vaksinasi COVID-19 agar makin merata di semua kelompok masyarakat.

“Keberhasilan mempertahankan PPKM Level 2 di beberapa kota besar adalah hasil kerja bersama dengan wilayah-wilayah sekitarnya. Maka keberhasilan pemerataan cakupan vaksinasi pun memiliki prinsip yang sama,” jelas Reisa.

Wilayah aglomerasi, menurut Reisa, dapat saling membantu dalam testing, tracing, dan treatment (3T), menjaga mobilitas, mencegah kerumunan, serta memvaksinasi warganya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved