Biografi Sunan Kudus, Wali Songo Penyebar Agama Islam dan Panglima Kerajaan Demak
Sunan Kudus adalah cucu buyut Syekh Ibrahim As- Samarkandi yang silsilahnya bersambung sampai Rasulullah SAW melalui jalur Sayidina
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ia diberikan tugas memperluas wilayah kerajaan Demak sebagai pusat pengembangan Islam masa akhir Majapahit.
Ia juga pernah diangkat sebagai Imam Besar Masjid Agung Demak, masjid Kerajaan Islam Demak yang menjadi pusat dakwah dan pengkaderan para penyebar Islam.
• Bagaimana Perjalanan Sunan Ampel Datang ke Pulau Jawa dan Apa Saja Peninggalan dari Sunan Ampel?
Jabatan lain yang pernah diemban saat di Demak, Sunan Kudus diangkat sebagai qadhi atau hakim, yaitu jabatan di Kesultanan Demak yang lebih tinggi dari Imam Masjid.
Namun pada saat pecahnya perselisihan di Kerajaan Demak, dan wafatnya Sultan Terenggana, ia memutuskan untuk pindah ke Kudus mengembangkan dakwah Islam yang ramah.
Di Kudus, Ja’far tidak lagi disibukkan oleh urusan pemerintahan sehingga bisa fokus dalam menjalankan dakwah Islam.
Wilayah Kudus, sebelumnya bernama desa Tajug yang menjadi daerah dakwahnya Kyai Telinsing, guru Sunan Kudus.
Tokoh ini giat menyebarkan dakwah Islam, selain itu ia Kyai Telinsing juga mengajari penduduk ilmu pertukangan dan seni
mengukir.
Sehingga saat Ja’far Shadiq pindah dari Demak ke Tajug, sebahagian penduduknya sudah memeluk agama Islam.
Kepindahannya ke Kudus menyebabkan gelar Sunan Kudus melekat dalam diri Ja’far Shadiq.
Dalam dakwahnya Sunan Kudus menggunakan pendekatan seni dan budaya sebagaimana yang dilakukan oleh Wali Songo lainnya.
• Biografi Sunan Muria, Wali Songo yang Memilih Tinggal di Pegunungan dan Jauh dari Keramaian Kota
Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan keras melainkan menghargai dan mentoleransi budaya setempat.
Bersama masyarakat ia membangun Masjid dan menara Kudus, dan Padasan atau tempat wudhu dengan arsitektur yang mengadopsi arsitektur Hindu-Budha.
Dakwah Sunan Kudus disampaikan dengan tutur bahasa yang santun dan ahlak mulia.
Disamping menyampaikan ajaran Islam, Ia juga mengajarkan hal-hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti pande besi, dan alat-alat pertukangan lainnya.
Tokoh yang hidup sezaman dengan Sunan Gunung Jati ini, tidak diketahui pasti tahun wafatnya.