Gubernur Sutarmidji Sebut 320 Destinasi di Kalbar Belum Dieksplor Dengan Baik
Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki sekitar 320 destinasi yang belum pernah di ekplore dengan baik
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
“Sebenarnya, Kalbar bisa berada pada posisi nomor 1 saat itu. Alhamdulillah, setelah pembenahan dalam kurun waktu 2 tahun, PDRB Kalbar berada pada posisi kedua Se- Kalimantan,” paparnya.
Tentu dikatakannya butuh infrastruktur dan inovasi yang baik untuk bisa bersaing dengan Provinsi Kalimantan Timur yang berada pada peringkat satu PDRB di Kalimantan.
Dengan potensi yang ada, Kalimantan Barat diyakini akan menjadi yang terbaik setelah adanya seluruh smelter yang mengelola bauksit menjadi alumina maupun alumunium dalam 10 tahun yang akan datang.
Saat ini bauksit di ekspor dalam keadaan mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota, sehingga jumlah ekspor dalam 1 tahun mencapai 25 juta ton.
“Saya tidak setuju dengan bauksit di ekspor dalam kondisi mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota. Itu sama saja dengan hanya menjual tanah,” ujarnya.
Masih kata orang nomor satu di Kalbar, seharusnya bauksit diolah terlebih dahulu sebelum diekspor.
Kemudian, keberadaan smelter akan merekrut banyak tenaga kerja untuk mengolah barang setengah jadi. Sehingga nilai ekonomisnya semakin tinggi.
“Pintu ekspor Malaysia-Indonesia harus dibenahi secara keseluruhan,” tegas Gubernur.
Berdasarkan data, Kalbar merupakan penghasil CPO terbesar di seluruh Kalimantan dan bersaing dengan Kalteng. Banyak lahan di Kalbar yang dikuasai oleh sektor perkebunan. Maka dari itu tingkat produktifitas lebih kecil dari Kalteng.
Maka dari itu, Gubernur mengajak para mahasiswa, akademisi, dan seluruh masyarakat Kalbar, agar memanfaatkan potensi yang ada dan berinovasi agar memiliki nilai tambah. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)