Gubernur Sutarmidji Sebut 320 Destinasi di Kalbar Belum Dieksplor Dengan Baik

Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki sekitar 320 destinasi yang belum pernah di ekplore dengan baik

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Gubernur Sutarmidji saat menjadi narasumeber pada kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia (ADMI) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik UNTAN secara daring, Senin 23 Agustus 2021.// IST 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan selama ini di Kalbar hanya fokus pada sektor pertambangan dan perkebunan.

Sebab kedua sektor tersebut dianggap menjadi penyumbang devisa terbesar di Kalbar. Padahal dikatakannya potensi pada sektor jasa di Kalbar tak kalah bagus.

Sati diantaranya kawasan yang dianggap berpotensi yakni Pantai Temajuk yang terletah di Kabupaten Sambas.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sendiri akan membenahi kawasan Pantai Temajuk, Kabupaten Sambas yang merupakan kawasan wisata nan indah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Gubernur Sutarmidji Instruksikan Penambahan Lapangan Bulu Tangkis Dengan Standar Nasional

“Kalau kita lihat pantainya bagus dari Bali. Temajuk sendiri mempunyai pantai yang bersih dengan panjang hampir 40 km, dengan penangkaran penyu dan destinasi lain yang perlu dikembangkan disana,ujarnya.

Ia mengatakan sejauh ini mencoba untuk memetakan bahwa banyak potensi di Kalbar yang tidak digali selama ini seperti di Temajok.

“Pantai Temajok sebelum covid-19 biasanya dalam satu minggu ada 4 ribu orang dari Malaysia yang masuk. Saya tidak mau mereka hanya disitu saja, tapi bagaimana bisa ke Sambas bahkan ke Singkawang,”ujarnya.

Dikatakannya akan dibangun post penjagaan untuk orang masuk ke Pantai Temajok.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumeber pada kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia (ADMI) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik UNTAN.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 Universitas yang ada di seluruh Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Garuda Wiko, secara daring, Senin 23 Agustus 2021.

Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki sekitar 320 destinasi yang belum pernah di ekplore dengan baik. Sehingga perlu perhatian.

Kalbar sendiri akan ada 5 pintu perbatasan resmi, yaitu PLBN Entikong Sanggau, PLBN Sungai Kelik Sintang, PLBN Jagoi Babang Bengkayang, PLBN Aruk Sambas dan PLBN Nanga Badau Kapuas Hulu.

Adapun 3 diantaranya sudah berfungsi dengan baik, dan 2 lainnya belum berfungsi salah satunya PLBN Aruk.

Di awal menjabat sebagai Gubernur Kalbar. Sutarmudju mengatakan bahwa dari semua aspek Kalbar memiliki potensi besar.

Akan tetapi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalbar berada pada urutan ke-4 dari 5 provinsi di wilayah Kalimantan.

“Sebenarnya, Kalbar bisa berada pada posisi nomor 1 saat itu. Alhamdulillah, setelah pembenahan dalam kurun waktu 2 tahun, PDRB Kalbar berada pada posisi kedua Se- Kalimantan,” paparnya.

Tentu dikatakannya butuh infrastruktur dan inovasi yang baik untuk bisa bersaing dengan Provinsi Kalimantan Timur yang berada pada peringkat satu PDRB di Kalimantan.

Dengan potensi yang ada, Kalimantan Barat diyakini akan menjadi yang terbaik setelah adanya seluruh smelter yang mengelola bauksit menjadi alumina maupun alumunium dalam 10 tahun yang akan datang.

Saat ini bauksit di ekspor dalam keadaan mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota, sehingga jumlah ekspor dalam 1 tahun mencapai 25 juta ton.

“Saya tidak setuju dengan bauksit di ekspor dalam kondisi mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota. Itu sama saja dengan hanya menjual tanah,” ujarnya.

Masih kata orang nomor satu di Kalbar, seharusnya bauksit diolah terlebih dahulu sebelum diekspor.

Kemudian, keberadaan smelter akan merekrut banyak tenaga kerja untuk mengolah barang setengah jadi. Sehingga nilai ekonomisnya semakin tinggi.

“Pintu ekspor Malaysia-Indonesia harus dibenahi secara keseluruhan,” tegas Gubernur.

Berdasarkan data, Kalbar merupakan penghasil CPO terbesar di seluruh Kalimantan dan bersaing dengan Kalteng. Banyak lahan di Kalbar yang dikuasai oleh sektor perkebunan. Maka dari itu tingkat produktifitas lebih kecil dari Kalteng.

Maka dari itu, Gubernur mengajak para mahasiswa, akademisi, dan seluruh masyarakat Kalbar, agar memanfaatkan potensi yang ada dan berinovasi agar memiliki nilai tambah. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved