KALBAR Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas, Disdikbud Kalbar Sebut Pembelajaran Hanya Dua Hari Sepekan
Dimana selama kebijakan tersebut berlaku, kegiatan belajar mengajar tatap muka diizinkan dengan kapasitas terbatas yang diatur lebih lanjut pada Instr
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
“Karena memang ada siswa yang belum divaksin kita sambil menunggu gimana nantinya untuk siswa-siswa yang belum di vaksin ini,”ujarnya.
Ia mengatakan minggu depan Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat akan mengirim surat kepada seluruh SMA/SMK Se-Kalbar terkait pembukaan sekolah untuk belajar tatap muka terbatas
Akan tetapi dikatakannya secara teknis masih sama seperti sebelumnya. Bagi sekolah yang akan melakukan tatap muka harus berkomunikasi dengan orang tua siswa terkait izin mengikuti belajar tatap muka di sekolah.
“Karena sejauh ini masih ada orang tua siswa yang belum berani anaknya ikut tatap muka. Jadi yang belum siap tatap muka kita fasilitasi belajar daring,”ujarnya.
Ia juga meningatkan bagi Kepala SMA apabila sekolah yang berada pada zona hijau, dan kuning sudah melakukan tatap muka terbatas untuk tidak lengah.
Dikatakannya pada proses pembelajaran harus tetap mematuhi prokes yang telah ditetapkan sesuai ketentuan SKB 4 Menteri yakni harus prokes dan menyiapkan pengukur suhu.
“Jadi siswa maupun guru sebelum masuk sekolah harus diukur dulu suhu badannya,”ucapnya.
Ia meminta apabila ada siswa maupun guru yang sakit untuk jangan masuk, untuk menghindari jangan sampai ada kluster baru di satuan pendidikan.
Adapun pelajaran yang akan dimulai dari pelajaran pokok ditambah dengan pelajaran agama, yang aman akan ada sekitar 7 bidang studi terdiri dari IPA, IPS, Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris.
• Vaksinasi di Pontianak Capai 32 Persen, Kadiskes Beberkan Presentase untuk Mencapai Herd Immunity
“Nanti lama pembelajaran satu hari 3 jam saja dengan ketentuan dua hari dalam seminggu untuk masuk kelas. Dimana ini kita lakukan untuk penyesuaian,”ujarnya.
Selain itu sekaligus melihat perkembangan dengan harapan kondisi pandemi Covid-19 di Kalbae semakin baik dari oranye bisa berubah ke zona kuning.
“Kalau untuk satu kelas hanya tersiri 50 persen saja. Misal di SMA satu kelas jumlahnya 36 orang berarti separuh dari total terset atau bisa 18 orang satu kelas,” pungkasnya. (*)