Sehari 508 Pasien Covid Sembuh, Sutarmidji Imbau Warga Pakai Masker Lapis dan Tetap Jaga Jarak
Semoga dengan semakin banyak testing, semakin cepat menekan persebaran Covid-19 di Kalbar
"Saat ini kita sudah menerapkan PPKM Level 4, hanya saja kita modifikasi. Dan kita akan evaluasi hasilnya nanti, kecuali kalau penetapan berikut masih merah baru level 4 betul-betul ketat akan kita terapkan," kata dr Fatah.
Dia menjelaskan, jika status Kabupaten Sambas masih berada di zona merah maka PPKM Level 4 akan dilakukan sangat ketat. Termasuk pemberlakuan kerja dari rumah, meniadakan keramaian dan lain-lain.
"Pokoknya kalau masih zona merah nanti akan diberlakukan semua, termasuk WFH untuk instansi Pemerintah Kabupaten Sambas. Tapi khusus untuk dinas kesehatan, tetep gak bisa WFH karena kita tetap melakukan penangan Covid-19," tuturnya.
Tidak hanya pemberlakuan WFH, kata dia, pemkab juga akan melakukan pengetatan terhadap keramaian yang dilakukan di setiap tarup atau tempat-tempat pernikahan. Namun demikian, dia masih menunggu hasil penilaian pemerintah terbaru terhadap kondisi Kabupaten Sambas.
"Itu yang agak susah. Tapi kita tunggu saja penetapan yang baru gimana kalau masih merah ya saprahan juga tidak boleh," katanya.
Fatah Maryunani mengatakan, saat ini pemda sudah menyiapkan sedikitnya 120 tempat tidur atau BOR di beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dimiliki oleh Pemkab Sambas.
Ia mengatakan, 120 tempat tidur itu disiapkan di tiga rumah sakit, yakni RSUD Sambas, RSUD Pemangkat dan RS Pratama Teluk Keramat.
“Dari 120 tempat tidur yang kita siapkan, keterpakaiannya 49 tempat tidur, atau sekitar 40,83 persen dari jumlah yang kita siapkan," ujarnya.
Jumlah BOR ini, kata dr Fatah, sudah menurun dari beberapa hari yang lalu. Meski demikian, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sambas masih terus meningkat.
Pada Minggu kemarin, ada tambahan 27 kasus baru. Sementara untuk tingkat kesembuhan sebanyak 1.688 orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. "Hari ini ada tambahan 27 kasus baru, jadi total kasus saat ini mencapai 2.152 kasus," katanya.
Dari jumlah itu, masih ada 443 kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Sambas. "Kasus aktif masih 443 orang, dari jumlah itu sebagian masih melakukan isolasi mandiri, total ada 390 menjalani isolasi mandiri. Sisanya dirawat intensif," ungkapnya.
Kepala Diskes Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikan, bahwa kasus Covid-19 di Pontianak mengalami penurunan. Akan tetapi, positivity rate-nya masih tinggi. "Untuk kasus Covid-19 di Kota Pontianak landai. Tetapi belum pada posisi terkendali, karena positivity rate-nya tinggi pada posisi 19 persen. Sedangkan standar dari WHO 5 persen," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa memang puncak lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Juli 2021. Namun sejak pekan lalu sudah melandai. Kemudian untuk BOR atau keterisian tempat tidur juga terjadi penurunan.
Handanu mengkhawatirkan, BOR di Pontianak akan kembali tinggi karena rujukan pasien dari luar kota Pontianak. "BOR sudah menurun di Kota Pontianak. Tetapi jika pasien rujukan dari luar terus datang, bisa tinggi lagi, karena pasien ini 30-40 persen dari luar," ungkapnya.
Menurut Handanu, kasus Covid-19 di Kota Pontianak bisa saja terjadi peningkatan, jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. "Kalau masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa, tentu berpotensi kasus Covid-19 meningkat lagi," ungkapnya.
Handanu menilai, bahwa penularan kasus Covid-19 ini seperti gelombang yang bisa naik turun yang dipengaruhi oleh kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan. "Kasus Covid-19 ini, naik-turun. Apalagi adanya varian baru, itu menyebabkan daya tahan tubuh atau vaksinasi tidak bisa meng-cover semua strain," katanya.