Gubernur Sutarmidji Sebut Stok Oksigen di Kalbar Saat Ini Aman Untuk 10 Hari

Kebijakan yang ia buat diakui Sutarmidji terkadang bertantangan dengan pusat. Ia bahkan sudah membentuk Satgas Covid-19 jauh hari.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada edisi Bebincang Spesial pada perayaan HUT ke-13 Tribun Pontianak yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Safruddin pada Minggu 1 Agustus 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melakukan ikpor oksigen dari Malaysia yang sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Hal tersebut sebagai langkah yang diambil Gubernur Kalbar untuk antisipasi kekosongan oksigen di Kalbar, maka dari itu Pemprov pasok oksigen dari Malaysia.

Akan tetapi kebijakan yang ada sangat rumit, karena setiap iso tank yang datang ke Indonesia harus mendapat izin rekomendasi dari BNPB.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan untuk saat ini stok oksigen di Kalbar bisa bertahan sampai 10 Agustus 2021.

Syarif Amin Puji Langkah Gubernur Kalbar Dalam Penanganan Covid-19

“Kemarin ada tiga isotank saya suruh bongkar saja saya yang tanggung jawab, karena kondisi darurat akhirnya dilakukan dan waktu itu datang 45 ton bisa untuk 8000 tabung yang kita bagikan gratis dan kerjasama dengan beberapa pihak,”ujarnya, Minggu 1 Agustus 2021.

Dikatakannya bahwa kebutuhan oksigen pada malam hari lebih banyak. Selain bekerjasama dengan perusahaan, untuk kebutuhan oksigen malam hari. Pemprov Kalbar dibantu oleh rumah zakat Pontianak untuk memberikan pinjaman oksigen gratis.

“Rumah Zakat hampir melayani 600 warga isoman. Obat kita drop ke mereka, lalu mereka memberikannya setelah ditentuksn apakah covid-19 bergejala atau tidak, disiapkan pula dokter. Bahkan 120 an pasien sudah membaik,”ungkapnya.

Kebijakan yang ia buat diakui Sutarmidji terkadang bertantangan dengan pusat. Ia bahkan sudah membentuk Satgas Covid-19 jauh hari.

“Saya melihat Kalbar sempat darurat oksigen karena daerah managemennya jelek. Bahkan ada yang tengah malam menelpon kita karena RS tidak antisipasi. Akhirnya ada celah ada perusahaan bisa impor oksigen dari Malaysia,”ujanyar.

Dikatakannya kalau Malaysia memberikan oksigen lagi ke Kalbar. Maka stok oksigen di Kalbar bisa bertahan sampai 10 Agustus 2021, tapi dengan stok sekarang baru cukup sampai 3 Agustus 2021.

“Nanti kita akan ada 4 isotank lagi yang akan datang dari Batam. Masalanya industri sudah menjerit tidak bisa bekerja maka saya juga pikirkan hal itu,”ujarnya.

Maka dari itu oksigen yang ada diprioritaskan untuk penanganan covid-19. Ia juga akan mengevaluasi apakah 5 distributor di Kalbar sudah bisa memasok oksigen untuk kebutuhan 15 hari kedepan.

“Tapi untuk RS harus bertahan 10 hari,belum lagi transportasi pengantaran ke daerah jauh. Kalau Malaysia aman karena lewat darat,”pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved