Pola Hidup Sehat

Obat Terapi Covid-19, Oseltamivir, Favipiravir, dan Azithromycin, Ini Kata Ahli

Dengan begitu, ketiga jenis obat yang disebutkan oleh Jokowi itu adalah obat untuk bantu terapi pasien Covid-19, tetapi atas gejala infeksi yang sesua

TRIBUN PONTIANAK/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Dengan begitu, ketiga jenis obat yang disebutkan oleh Jokowi itu adalah obat untuk bantu terapi pasien Covid-19, tetapi atas gejala infeksi yang sesuai berdasarkan analisis dokter. 

Tentunya pemberian obat Oseltamivir untuk pasien Covid-19 harus atas hasil analisis dan rekomendasi dari dokter penanggungjawab.

Adapun, lima organisasi profesi telah merekomendasikan Oseltamivir tidak lagi menjadi standar perawatan pasien Covid-19, dan hanya diberikan jika pasien ternyata juga terinfeksi virus influenza.

Organisasi yang terlibat adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Mengenal Macam Interaksi Obat Pada Tubuh, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

2. Favipiravir

Favipiravir adalah obat yang digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.

Obat ini bekerja dengan mekanisme menghambat RNA-dependent RNA polymerase pada sel virus sehingga replikasi virus terganggu. Mekanisme ini membuat favipiravir menjadi obat antivirus dengan spektrum luas.

Dilansir dari Pedoman Tatalaksana Covid-19 oleh beberapa perhimpunan dokter Indonesia, favipiravir bisa digunakan pada pasien dengan gejala ringan hingga berat.

Namun, penggunaannya masih sangat terbatas sehingga tidak boleh diberikan untuk ibu hamil atau perempuan yang merencanakan kehamilan.

Sehingga, pasien Covid-19 tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat ini secara sembarangan tanpa resep dan pengawasan dari dokter.

Erlina berkata, umumnya obat Oseltamivir tablet 75 mg, atau Favipiravir juga diberikan kepada pasien Covid-19 sebagai terapi pendukung, sesuai dengan indikasi gejala yang diderita oleh pasien dan pasti harus dengan resep dokter.

Bagaimana Efektivitas Vaksin untuk Mencegah Varian Delta Plus?

3. Azithromycin

Azithromycin atau Azitromisin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi yang menyebabkan beberapa gejala seperti radang tenggorokan, radang paru dan lain sebagainya.

Menurut pertimbangan para dokter dalam revisi protokol tata laksana Covid-19, potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19 ini dapat menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.

Guna menyikapi fakta dan data yang ada, WHO menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 yang berat dan tidak menganjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus covid-19 yang ringan.

Penggunaan obat antibiotik, Azithromycin, sesuai tata laksana Covid-19, hanya digunakan apabila ada kecurigaan ko-infeksi dengan mikroorganisme atipikal, yakni pada kasus suspek berat dan kritis. Dan tentunya hanya dengan resep dokter.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved