Pola Hidup Sehat

Mengenal Macam Interaksi Obat Pada Tubuh, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Ada berbagai macam gejala yang muncul saat orang mengalami interaksi obat, mulai dari merasakan sakit, merasa sangat lelah, atau sangat bersemangat us

SHUTTERSTOCK
Saat seseorang mengalami interaksi obat, efek yang dirasakan (baik itu negatif atau positif) biasanya tidak menimbulkan masalah atau tidak bermakna. 

Di kesempatan yang sama, Prof. Dr. apt. Yandiana Harahap, M.Si mengatakan ada 3 macam interaksi obat, yakni:

1. Interaksi farmasetika

Interaksi ini ditandai dengan tidak tercampurnya obat-obat yang akan diberikan kepada pasien.

Contohnya adalah larutan infus dengan fenitoin yang mungkin bisa menimbulkan endapan.

2. Interaksi farmakodinamika

Interaksi obat farmakodinamika adalah kemampuan suatu obat mengubah efek obat lain menjadi bekerja secara sinergis atau antagonis tanpa mengubah sifat farmakokinetiknya.

Farmakokinetika adalah ilmu mengenai perubahan jumlah obat dalam tubuh seiring bertambahnya waktu.

Singkatnya, farmakokinetika mempelajari apa yang dilakukan obat terhadap tubuh.

Farmakodinamika berusaha untuk mempelajari peran obat terhadap tubuh atau bagaimana mekanisme kerja obat.

Lima Interaksi Obat dan Makanan yang Harus Anda Hindari

3. Interaksi farmakokinetika

Interaksi yang ketiga ini terjadi ketika suatu obat bisa memengaruhi absorbsi, metabolisme, distribusi hingga eksresi obat dalam tubuh.

Misalnya ketika interkasi obat dapat menghambat atau menginduksi peran atau fungsi obat yang lain.

Obat diproduksi harus memenuhi 3 syarat

Prof. Yandiana juga mengatakan bahwa obat diproduksi setidaknya sudah pasti memiliki khasiat, keamanan dan mutu yang terjamin.

"Yakinlah keluarga Indonesia, obat itu dirilis ke pasaran sudah memenuhi 3 hal yaitu khasiat, kemanan dan mutu yang terjamin," kata Yandiana.

"Kalau efek samping, pasti ada, tapi efek sampingnya juga beragam dan manfaatnya selalu lebih besar" tegasnya.

Sehingga untuk menghindari efek negatif dari obat, gunakanlah obat dengan rasional dan sesuai dengan indikasi. Terpenting harus sesuai dengan resep dokter untuk obat keras. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved