Aplikasi Cash Management System Kabupaten Kubu Raya Tuai Pujian
Kubu Raya kini menatap perjuangan di fase Top 45 KIPP. Optimisme melambung sebab inovasi transaksi nontunai melalui aplikasi Cash Management System (C
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kabupaten Kubu Raya mengikuti ajang bergengsi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 Setelah sukses menembus Top 99 KIPP.
Kubu Raya kini menatap perjuangan di fase Top 45 KIPP. Optimisme melambung sebab inovasi transaksi nontunai melalui aplikasi Cash Management System (CMS) Desa yang diusung Pemkab Kubu Raya mendapatkan apresiasi langsung Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (TPI KIPP) 2021.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang langsung melakukan presentasikan inovasi tersebut secara virtual dari Kantor Bupati Kubu Raya pada Rabu 14 Juli Lalu.
Dalam Presentasi inovasi CMS Desa di hadapan 11 Tim Panel dilakukan sebagai penilaian syarat lolos dan masuk Top 45 KIPP tahun 2021.
• Polres Kubu Raya Buka Gerai Vaksinasi Massal Dosis ke- 2 untuk Personel Polri dan Masyarakat
Anggota TPI KIPP, Tulus Abadi menilai inovasi CMS desa di Kubu Raya mampu membuat desa-desa di Kubu Raya memanfaatkan dana desa sesuai peruntukannya.
Sehingga mampu menekan penyalahgunaan dana desa yang hingga kini masih kerap terjadi di desa-desa di Indonesia.
“Ini suatu inovasi dan terobosan yang luar biasa dari Pak Bupati Muda Mahendrawan untuk 118 desa di kabupaten itu. "Ujarnya
Menurutnya, Karena inovasi ini tidak terfikir oleh semua kepala daerah untuk melindungi kepala desanya dari jeratan hukum yang disebabkan tata kelola keuangan desanya tidak transparan dan akuntabel,” ujar Tulus yang juga menjabat Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia itu.
(Update Informasi Seputar Kabupaten Kubu Raya)
Tak hanya itu Apresiasi serupa juga disampaikan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro yang mengucapkan selamat kepada Bupati Kubu Raya atas terobosan yang dihadirkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang melalui inovasi CMS dapat menciptakan pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel.
“Inovasi Pak Bupati Kubu Raya dengan CMS desa ini mampu menerobos bagaimana resistensi dari aktor yang resisten terhadap terobosan yang membuat pengelola keuangan desanya transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan digitalisasi penggunaan dana desa,” pujinya.
Siti juga meminta Bupati Muda Mahendrawan untuk tidak puas dengan inovasi CMS desa. Dirinya berharap inovasi CMS desa dapat terus eksis. Sebab pemerintah pusat pada bulan November 2021 mendatang akan memulai program Desa Cerdas.
“Apakah juga nantinya supaya tidak berhenti hanya di digitalisasi pengelolaan dana desa, tapi program-program yang bisa mewujudkan desa cerdas (smart village) tadi," ujarnya.
"Jadi kalau ini juga bisa dilakukan, maka akan terintegrasi dengan digitalisasi pengelolaan dana desa nontunai sekaligus penerapan konsep desa cerdas di seluruh Kubu Raya yang jumlahnya 118 desa”, ucapnya.
• Melalui CMS Desa, Bupati Landak Harap Pengelolaan Keuangan Desa Harus Lebih Baik
Bupati Muda Mahendrawan dalam presentasi selama tujuh menitnya memaparkan secara ringkas perjalanan inovasi CMS. Mulai dari awal pelaksanaannya di tahun 2019 dengan 28 desa sebagai pelopor. Berlanjut pada tahun 2020 dengan seluruh desa se-Kabupaten Kubu Raya (118 Desa) sebagai peserta.