Perbandingan Efek Samping Vaksin Sinopharm dan Astrazeneca

Sebelum menerbitkan EUA untuk Astrazeneca, BPOM telah melakukan rangkaian evaluasi untuk memastikan keamanan, manfaat, dan kualitas dari vaksin ini.

WARTAKOTA/Henry Lopulalan
ILUSTRASI Vaksin Covid-19. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sebagai pengetahuan, berikut adalah perbandingan vaksin Sinopharm dan Astrazeneca, mulai dari efikasi hingga kemungkinan efek sampingnya.

Dalam waktu dekat, vaksin Sinopharm akan diberikan untuk masyarakat umum melalui program vaksin gotong royong.

Hingga saat ini, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dan Astrazeneca.

[Update Informasi Lainnya Disini]

PENTING ! Lakukan 6 Langkah Persiapan Sebelum Vaksin, Apa yg Harus Dilakukan Sebelum Vaksin ?

Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm adalah vaksin buatan China yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau Izin Penggunaan Darurat di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Yordania, dan Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), menurut Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., Sinopharm memiliki efikasi mencapai 78 persen dan dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas.

Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 di Dalam Tubuh?

Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yakni virus yang diinaktivasi.

Alhasil, profil efek samping kedua vaksin ini pun mirip, yakni frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau kategori sangat jarang.

Efek samping yang dijumpai dalam uji klinis Sinopharm adalah efek samping lokal yang ringan, seperti nyeri atau kemerahan di area yang mendapat suntikan.

Selain itu, ada pula efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

Para peserta vaksin disarankan untuk tidak terlalu khawatir karena efek samping tersebut segera membaik dan umumnya tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.

“Secara umum, dari hasil evaluasi terhadap uji klinis yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya,” kata Prof. Zullies.

Kriteria Dapat Vaksinasi Covid-19? Ini Jawaban Kepala Dinas Kesehatan Pontianak

Vaksin Astrazeneca

Vaksin Astrazeneca telah mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1.

Sebelum menerbitkan EUA untuk Astrazeneca, BPOM telah melakukan rangkaian evaluasi untuk memastikan keamanan, manfaat, dan kualitas dari vaksin ini.

“Berdasarkan hasil evaluasi keamanan dari data uji klinis, pemberian vaksin Astrazeneca dua dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik,” ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dilansir dari situs resmi BPOM.

Syarat Vaksinasi Covid 19 ! Cek Orang yang Tidak Boleh Vaksin Corona

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved