Penanganan Covid
Kritik PPKM, Dokter Eva: Rakyat Dilarang Kerja, Tapi Nggak Dikasi Makan
''Kami setiap saat merasa akan mati. Setiap akan ke rumah sakit saya tu nangis Bang,'' ungkap dokter Eva.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketua Dokter Indonesia Bersatu, dr Eva Sri Diana menyampaikan kritiknya terhadap cara pemerintah menanggulangi penyebaran virus corona Covid-19.
Kritik itu disampaikan dr Eva saat berbicara dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dalam program Catatan Demokrasi TVOne, Selasa 14 Juli 2021 malam.
Pada kesempatan itu, dr Eva meminta pemerintah melakukan langkah mencegah masuknya virus baru.
Menurutnya, kalau virus baru ini terus masuk, bandara terus dibuka, penyakit akan ada terus.
• PPKM Darurat, Pelaku Usaha Non Esensial di Pontianak Khawatir Tanggungan Tak Terbayar
"Saya minta Bang Ngabalin, dengan segala hormat," katanya.
''Kami ini lelah. Jumlah kami jauh berkurang. Tolong tutup pintu-pintu masuk penularan,'' lanjutnya.
''Kami setiap saat merasa akan mati. Setiap akan ke rumah sakit saya tu nangis Bang,'' ungkap dokter Eva.
Menurutnya, saat sampai di rumah sakit, berusaha melupakan semua kesedihan.
''Melupakan semua ketakutan saya. Tapi begitu sampai di rumah, saya nangis lagi bang,'' katanya.
''Saya ingat tadi pasien-pasien saya yang mati dengan sia-sia. Sekarang banyak ibu-ibu hamil yang mati,'' paparnya.
• Singkawang Tidak Lagi Zona Merah, Tjhai Chui Mie Tegaskan PPKM Darurat Tetap Berlanjut
Dokter Eva mengatakan, anak-anak muda yang masih kuat-kuat, kelahiran 90 itu juga mati.
''Andaikan virus baru ini tidak masuk, kerja kita nggak seperti ini. Mungkin sudah hampir baik. Itu yang terjadi,'' paparnya.
Oleh karena itu dirinya meminta agar pemerintah menutup pintu masuknya warga negara asing.
''Saya mohon, tolong (pintu) penularan disetop. Jangan cuma PPKM,'' katanya.
''PPKM rakyat dilarang kerja. Dilarang keluar rumah tapi nggak dikasi makan. Nggak dikasi perhatian gitu lho,'' paparnya.