Tips Kesehatan

Benarkah Mencuci Hidung dengan Air Garam Mampu Menghilangkan Virus Corona, Ini Kata Ahli

terapi cuci hidung bermanfaat untuk membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk di hidung, membersihkan virus dan bakteri di hidung, mengurangi gejala

timesofindia.indiatimes.com
Ilustrasi - Benarkah Kumur Air Garam Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Cek Faktanya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam kondisi seperti ini, banyak orang mencari dan bertukar informasi terkait cara menyembuhkan diri dari Covid-19 melalui media sosial atau pun WhatsApp.

Semakin masifnya penyebaran virus corona di Indonesia, menyebabkan angka kasus positif Covid-19 terus melonjak.

Keterisian rumah sakit yang mencapai hampir seratus persen di berbagai wilayah, membuat sebagian orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala dan dengan gejala ringan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri.

Seperti yang belakangan ramai beredar di grup WhatsApp, sebuah video tutorial mencuci hidung dengan campuran garam dapur untuk menghilangkan virus corona.

Menurut dr. Fikry Hamdan Yasin SpTHT KL(K), yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD, terapi cuci hidung sebenarnya sudah digunakan sejak berabad lalu, untuk mengobati penyakit sinus, khususnya rinosinusitis kronis.

[Update Berita Lainnya Disini]

Bagaimana Hasil Uji Klinis Vaksin untuk Anak? APakah Vaksin Sinovac Diizinkan untuk Anak?

Lebih lanjut dr. Fikry menyebutkan, terapi cuci hidung bermanfaat untuk membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk di hidung, membersihkan virus dan bakteri di hidung, mengurangi gejala flu, sinusitis, dan alergi, mencegah infeksi pada rongga hidung, serta membuat hidung terasa lebih segar dan bersih.

“Iya benar, terapi mencuci hidung, bisa membantu membersihkan virus corona yang ada di hidung,” kata dr. Fikry saat dihubungi Kompas.com, Senin 28 Juni 2021. 

Tidak bisa dilakukan sembarangan

Namun demikian, ia menegaskan terapi cuci hidung ini tak bisa dilakukan dengan bahan sembarangan. Cairan terbaik untuk membersihkan hidung adalah NaCL( natrium klorida) dengan konsentrasi 0,9%.

Cairan NaCL 0,9% sebaiknya tidak diganti dengan bahan lainnya, seperti garam dapur, karena justru dapat merusak mukosa hidung.

“Penggunaan garam tidak dibenarkan, karena konsentrasinya tidak tepat. Ini bisa menyebabka mukosa atau lapisan hidung menjadi rusak atau iritasi,” jelas dr. Fikry yang juga berpraktik di RSCM, Jakarta.

“Bakteri atau flora normal yang ada di hidung, tenggorok atau mulut bisa ikut musnah jika melakukan cuci hidung menggunakan garam,” imbuhnya.

Dikatakan dr. Fikry, terapi cuci hidung bisa dilakukan siapa saja. Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur, sementara sebagai pencegahan penyakit bisa dilakukan setelah terpapar polusi atau bertemu orang sakit.

Sedangkan terapi cuci hidung untuk pasien Covid-19, menurut dr. Fikry bisa dilakukan minimal tiga kali sehari.

Daftar 10 Provinsi dengan Angka Kematian Covid-19 Tertinggi di Indonesia Hingga Senin 28 Juni 2021

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved