Setahun Sekolah Online
KISAH Syarifah Shafira, Siswi SMAN 2 Mempawah Hilir Setahun Sekolah Online! Bebas Mencontek
"Karena beberapa siswa pasti ada yang memanfaatkan sistem daring ini untuk mencontek dan sebagainya, namun di offline mereka tetap akan terfokus dan s
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Siswi SMAN 2 Mempawah Hilir, Syarifah Shafira Diananda, mengungkapkan suka dukanya selama sekolah online.
Siswi kelas XI Jurusan IPA ini mengaku ada perbedaan yang sangat signifikan antara sekolah metode tatap muka dan sekolah online atau daring.
"Perbedaan yang paling mendasar itu di sisi kompetensi, jujur banyak sekali teman-teman saya bahkan saya sendiri mengalami penurunan nilai pada saat sekolah daring," kata Syarifah kepada Tribun, Kamis 24 Juni 2021.
Hal itu kata Fira, lantaran sistem online terkadang juga dimanfaatkan oleh para murid untuk lebih mudah mencontek.
"Karena beberapa siswa pasti ada yang memanfaatkan sistem daring ini untuk mencontek dan sebagainya, namun di offline mereka tetap akan terfokus dan serius dalam pembelajaran," jelasnya.
• Siswa Mulai Bosan Belajar Online Guru Dituntut Beri Pembelajaran Kreatif & Pentingnya Peran Orangtua
Selanjutnya kata Fira, komunikasi antar teman, murid dan guru saat ini masih terus berjalan namun kurang efektif.
"Hal itu juga yang menjadi kurangnya kesadaran atas tanggung jawab sebagai seorang murid," katanya.
Lebih lanjut Siswi kelas XI ini mengatakan selama setahun lebih sekolah online, ada beberapa kendala yang dihadapi.
Seperti yang dia rasakan selama setahun ini adalah menurunnya ingatan, pengembangan dan motivasi bagi dirinya sendiri.
"Tidak menutup kemungkinan ini juga terjadi pada remaja lainnya. Kalau untuk masalah sinyal dan sebagainya alhamdulillah sampai saat ini masih berjalan dengan lancar, tapi yang saya lihat dari beberapa teman teman itu masih sering kehilangan sinyal dan terkendala di handphone," ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan, sebenarnya dirinya merasa sedikit senang sekolah online, mengingat di satu sisi murid mampu memanfaatkan alat komunikasi sebaik-baiknya.
• Siswa SMK di Sekadau Pilih Pembelajaran Tatap Muka Dibandingkan Belajar Online
"Namun di sisi lain banyak hal yang membuat, stress karena pelajaran dan pengetahuan yang didapatkan masih kurang maksimal," jelasnya.
Saat diberikan pilihan antara sekolah online dan tatap muka, Fira mengaku lebih memilik sekolah tatap muka.
Karena pada saat tatap muka siswa merasa diberikan kesempatan dan waktu untuk aktif dalam berdiskusi.
"Tatap muka juga menjadi pendukung dari kemampuan interpersonal, yang dimana sebagai murid kami mampu berpikir kritis dan berinteraksi langsung dengan orang sekitar," katanya.