Upaya dan Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM Pasca Covid-19 pada Sektor Kuliner
Strategi pemasaran yang jitu sangat diperlukan untuk mem-promosikan produk dan menarik minat konsumen. Pemilihan strategi pemasaran ini berperan sanga
Sylvia Dolok Saribu
Mahasiswa Magister Manajemen Angkatan 44
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global membawa dampak negatif pada berbagai sektor terutama di sektor ekonomi. Dampak perekonomian ini dirasakan baik secara domestik maupun secara global.
Menurut International Monetary Fund (IMF), ekonomi global diproyeksikan akan tumbuh minus di angka 3%, sehingga menimbulkan dampak yang cukup signifikan, khususnya bagi Indonesia, terhadap sektor perdagangan dan industri termasuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan laporan dari Organisation for Economic Cooperation and Develop-ment (OECD), pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian dari sisi penawaran dan permintaan.
Dari sisi penawaran, perusahaan mengurangi pasokan bahan baku dan tenaga kerja yang tidak sehat serta rantai pasokan yang juga mengalami kendala. Sedangkan dari sisi permintaan yang mengalami perubahan yaitu berkurang-nya permintaan dan menurunnya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk.
• Sinergitas Diskop UKM Provinsi dan Dekranasda Kalbar Terus Dorong Pertumbuhan UMKM di Tengah Pandemi
OECD juga menjelaskan yang paling terkena dampak cukup signifikan terhadap kondisi Covid-19 ini adalah UMKM, dimana sangat rentan terdampak dalam gangguan bisnis karena seringnya berhubungan langsung dengan sektor pariwisata, transportasi, dan industri kuliner. Ketiga sektor ini memerlukan supplier yang cepat sehingga mudah terdampak secara signifikan oleh Covid-19.
Akibat dari pandemi Covid-19, pemerintah kemudian mengeluarkan PP Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi pergerakan orang dan barang, serta mengharuskan masyarakat untuk berdiam diri di rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)
Peraturan tersebut juga berdampak terhadap terbatasnya operasional UMKM dan berkurangnya konsumen yang berbelanja secara langsung dibandingkan hari biasa. Hal ini kemudian memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan diri berjualan melalui e-commerce.
Untuk mencapai kesuksesan tersebut, dalam berbisnis secara online pelaku UMKM dituntut mampu mengkomunikasikan produk secara intensif dengan melakukan pemasaran produk menggunakan digital marketing dan memanfaatkan media sosial untuk dapat menjangkau konsumennya secara langsung sehingga dapat menekan biaya promosi.
• Wakil Bupati Kapuas Hulu Dorong Kemudahan dalam Berusaha Bagi Pelaku UMKM
Mengadaptasi digital marketing, UMKM diharapkan mampu bertahan dan bangkit kembali dengan menciptakan inovasi-inovasi baru di dalam berbisnis. Namun, pemanfaataan digitalisasi saja tidak cukup untuk menopang kelancaran perniagaan UMKM.
Strategi pemasaran yang jitu sangat diperlukan untuk mem-promosikan produk dan menarik minat konsumen. Pemilihan strategi pemasaran ini berperan sangat penting bagi kesuksesan pelaku UMKM karena poin inilah yang memastikan bahwa setiap produk barang dan jasa bisa sampai kepada konsumen dan diterima dengan sangat puas.
Salah satu Strategi Pemasaran Sektor Kuliner Pasca Pandemi melakukan pemasaran melalui digitalisasi. Hal ini sesuai dengan konsep dasar berbisnis, bahwa suatu usaha/bisnis untuk mampu bertahan lama maka usaha tersebut harus tanggap terhadap perubahan lingkungan persaingan bisnis mereka.
Para pelaku usaha sangat dituntut untuk mempunyai kemampuan marketing dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Sebagus apapun produk yang diproduksi tidak ada artinya bila tidak bisa memiliki pasar. Oleh karena itu, pelaku usaha harus menciptakan pasar yang mampu memberi keuntungan.
Pemilihan konsep pemasaran juga harus melalui proses yang matang dan tidak boleh sembarangan. Poin ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan keberlangsungan jalannya suatu usaha. Pemilihan konsep yang kurang tepat, tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan produk tidak laku terjual, meruginya UMKM dalam jangka waktu yang panjang, hingga mengalami kebangkrutan.
• Menko Airlangga : Penguatan Ekspor-Impor Lanjutkan Tren Pemulihan Ekonomi
Salah satu langkah-langkah strategi pemasaran yang dapat diadaptasi pelaku UMKM di sektor kuliner pasca pandemi saat ini yaitu mengikuti konsep strategi pemasaran STP (Segmenting, Targetting dan Positioning). Konsep ini sangat umum digunakan yang mana bertujuan untuk menarik konsumen sehingga berminat untuk melakukan pembelian.
Berdasarkan strategi pemasaran STP, tahapan paling pertama yang harus dilakukan pelaku UMKM yaitu mengidentifikasi nilai dari pelanggan (customer value). Kemudian dilanjutkan dengan memilah strategi tentang bagaimana cara menggarap pasar mengikuti konsep STP.
Tahap segmentasi bertujuan untuk menempatkan produk sesuai dengan karakter masing-masing pasar agar tepat pada sasaran. Setelah proses identifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market.
Selama proses penetapan targeting, UMKM dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu konsentrasi pada segmen tunggal (single segment concentrattion), spesialisasi terpilih (selective specializa-tion), spesialisasi pasar (market specialization), spesiali-sasi produk (product specialization) dan jangkauan pemasaran penuh (full market coverage).
Ditinjau dari tingkat kemudahan masalah, umumnya UMKM akan memilih pada segmen tunggal. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana yang dimiliki UMKM, adanya peluang pasar dalam segmen bersang-kutan yang belum digarap atau bahkan diabaikan oleh pesaing, atau UMKM menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat.
• Nasii Habib, Cita Rasa Timur Tengah, Bumbu Khas Indonesia dengan Harga Ekonomis
Dengan berkonsentrasi pada satu segmen, perusahaan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan segmen bersangkutan dan bisa mewujudkan posisi pasar dan citra merek yang kuat.
Selanjutnya, UMKM dapat memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali.
Namun, yang paling penting kesemuanya harus menjanjikan sumber penghasilan bagi UMKM tersebut. Dengan demikian, UMKM dapat melakukan penyebaran resiko di mana jika terjadi penurunan pada salah satu segmen, maka penjualan UMKM secara keseluruhan tidak terlalu berpengaruh.
Melalui strategi ini, UMKM memperoleh reputasi yang kuat dalam melayani kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan pokok bagi pelanggan bersangkutan jika kelak pelanggan tersebut membutuhkan produk lainnya. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus bijak dalam menilai dan mempertimbangkan prioritas usaha yang akan dipilih dan dikembangkan.
Setelah menentukan target pasar, kemudian dilanjutkan dengan tahapan positioning. Tahapan ini bertujuan merancang produk dan citra UMKM agar dapat tercipta kesan khusus dan unik dalam benak pasar sasaran. Dengan demikian, persepsi produk kita dihadapan konsumen menjadi lebih unggul dibandingkan produk para pesaingnya.
Penerapan strategi pemasaran STP dalam berwirausaha pada sektor kuliner pasca pandemi Covid-19 juga dipengaruhi beberapa faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah konsep promosi (promotion), pelayanan prima (service excellent), customer rewards, afiliasi atau kemitraan, serta modal sosial.
• Gelar Vaksinasi Massal di Masjid, Dua Pimpinan Pondok Pesantren di Kecamatan Jongkat Ikut Serta
Selain strategi-strategi pemasaran yang telah dipaparkan di atas, untuk menjalin hubungan pemasaran dengan pelanggan maka pelaku UMKM juga disarankan untuk dapat menunjukkan kepedulian terhada konsumen yang sedang mengalami kesulitan pasca pandemik Covid-19 seperti sekarang.
Pelaku UMKM dapat menunjukkan kepedulian yang juga bertujuan dalam memasarkan produk, salah satunya dengan menyisihkan sebagian pendapatan dari penjualan produk untuk orang-orang yang membutuhkan.
Pelaku UMKM kuliner mengerti pentingnya membuat strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan penjualan, mengenali potensi-potensi yang mereka miliki, mengetahui kelemahan yang mereka miliki, mampu membaca peluang pasar yang ada, mengenali ancaman bisnis mereka. (*)