Warga Perbatasan Mulai Rasakan Imbas Lockdown Malaysia, Rogoh Rp 3 Juta untuk Ongkos Beli Sembako

masyarakat harus rela merogoh kocek lebih dalam sekitar Rp 3 Juta untuk membeli Sembako di Kecamatan lain

Editor: Nasaruddin
NET
Ilustrasi sembako 

"Kita sudah sampaikan keluhan kita ke Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kaltara," katanya.

"Puji Tuhan, bupati responsif dan akan segera mempercepat lelang Sembako," kata Lumbis lagi.

Terpisah, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid juga mengakui, adanya total lockdown Malaysia berpengaruh pada wilayah perbatasan seperti sejumlah kecamatan di Lumbis juga Dataran Tinggi Krayan.

Sejauh ini, Laura sudah memberikan instruksi kepada Dinas Perdagangan Nunukan agar memantau kebutuhan Sembako di wilayah wilayah tersebut.

"Kita berharap jangan sampai mereka kehabisan stok Sembako," katanya.

"Saya sudah meminta Dinas Perdagangan fokus masalah pemenuhan kebutuhan itu. Kita juga akan melakukan lobi lobi masalah ini ke pemerintahan Provinsi maupun pusat," jawabnya.

Laura juga mengatakan akan segera mengawal lelang subsidi Sembako untuk wilayah Lumbis.

Sedangkan untuk dataran tinggi Krayan, Laura masih berusaha berkomunikasi dengan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, supaya segera mengoperasikan toko Indonesia sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat Krayan.

"Ini tantangan kami di perbatasan. Satu sisi kita harus menggenjot perekonomian di tengah kondisi Pandemi," katanya.

"Sementara masyarakat kita di perbatasan, masih butuh perhatian untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka," ungkap Laura.

Seperti diketahui,Pemerintah Malaysia mencatatkan sekitar 572.000 kasus Covid-19 dengan 2.796 kematian sejak pandemi melanda.

Untuk mengatasi kasus Covid-19 yang kian merajalela, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memberlakukan lockdown total selama 14 hari, mulai 1 Juni hingga 14 Juni 2014.

Kebijakan tersebut juga berimbas di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang tengah berjuang mengantisipasi masuknya virus mematikan tersebut ke Indonesia melalui perbatasan.

"Kita melakukan rapat bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Kita memperkuat sinergitas bersama TNI Polri, khususnya Satgas Pamtas RI–Malaysia untuk mengantisipasi masuknya WNI secara unprosedural. Intensitas patroli aparat keamanan di jalur jalur tikus juga semakin diperketat," ujar Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migrant Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing, Kamis belum lama ini.

Langkah pencegahan tersebut dilakukan karena selama ini, ratusan TKI dari Malaysia nekat memilih pulang ke Indonesia secara unprosedural.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved