KISAH Veddriq Leonardo Atlet Panjat Tebing Indonesia dari Pontianak yang Pecahkan Rekor Dunia
Kemenangan Veddriq Leonardo makin lengkap setelah memecahkan rekor dunia nomor Men's Speed dengan torehan waktu 5,208 detik. Catatan waktu Veddriq leb
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Hamdan Darsani
Saya telpon ibu dan saya kabari, Alhamdulillah beliau sangat bangga dan gembira mendengar kabar tersebut. Meskipun sebenarnya ibu sudah tau, karena mengikuti live streaming di YouTube, tapi masih saya kabari lagi.
Alhamdulillah saya berhasil meraih medali dan juga sebagai pemecah rekor. Yang saya ucapkan kala itu ialah, ungkapan terima kasih untuk doanya dan salam untuk keluarga di rumah yang sudah mendukung.
Baca juga: Panjat Tebing Kalbar Ambisi Ukir Sejarah Raih Medali PON XX
Tribun: Sebelum berangkat ke AS, apakah sudah terbayang Anda akan menjadi juara dunia?
Veddriq: Memang kita sudah yakin bisa. Pikiran kita waktu itu Amerika lumayan jauh, kalau misalkan berangkat hanya untuk menjadi peserta yang tidak sampai ke final, rasanya percuma juga sudah datang jauh-jauh. Memang dari awal optimis akan menang. Tapi misi utamanya tetap memecahkan rekor.
Tribun: Kabarnya keberangkatan Tim Indonesia ke AS sempat terkendala, apakah saat itu Anda terpikir gagal bertanding?
Veddriq: Untuk keberangkatan ke Amerika, Alhamdulillah dari tim managerial sudah mempersiapkan dengan baik dan matang. Ada sedikit masalah tapi untuk saya sebenarnya tidak. Sewaktu keberangkatan, yang membuat khawatir ialah tes Covid. Karena jika sampai Positif Covid berarti yaudah batal berangkat.
Tribun: Setelah menjadi juara dunia, Anda menjadi viral dan semakin terkenal. Apakah banyak orang tak dikenal menghubungi Anda? Untuk keperluan apa?
Veddriq: Kalau menghubungi sih tidak, tapi mungkin lebih tepatnya memberi ucapan. "Bang selamat ya sudah membanggakan Indonesia" dll,. Tapi yang lebih banyak ialah media-media yang menghubungi saya secara langsung. Namun yang menghubungi secara personal sih, tidak.
Tribun: Sejak kapan mulai kenal olahraga panjat tebing dan kapan memutuskan untuk menjadi atlet?
Veddriq: Jadi awalnya saya mengenal olahraga ini ketika duduk di bangku SMA, karena ada ekskul sispala. Kebetulan saya bersekolah di SMAN 6 Pontianak, dan waktu itu saya bergabung diorganisasi.
Jadi diorganisasi itu, satu di antara kegiatannya ialah olahraga panjat tebing. Nah dari situ pembina saya memperkenalkan panjat tebing.
Dan ditanya, "Veddrick mau gak jadi atlet panjat tebing mewakili SMA 6 untuk mengikuti kompetisi-kompetisi antar pelajar" jadi awal ketemunya disitu.
Baca juga: Jaga Imunitas dengan Bermain Badminton di GS Hall Arviga Ujung Pandang Kota Pontianak
Ketika baru tau panjat tebing, kita kepo. Terus ketika coba latihan ternyata olahraga ini menarik, menantang dan juga orang-orangnya membawa pengalaman baru untuk kehidupan saya. Jadi diterusin dan ternyata punya prospek bagus.
Disispala itu, saya ditunjukkan bahwa Indonesia memiliki segudang prestasi panjat tebing di kancah Internasional, jadi termotivasi.
Tribun: Apa yang membedakan antara panjat tebing alam asli dengan panjat tebing papan ketika latihan?