Gubernur Kalbar Sutarmidji: 'Sambas Saya Sudah Angkat Tangan, Capek Ngomongnya Saja'
Sutarmidji menilai hal itu mungkin karena masa pemerintahannya akan berakhir bulan Juni mendatang, lalu seakan lepas dari tanggung jawab.
Sebanyak 6.901 atau 87,01 persen sembuh dan 46 orang atau 0,58 persen meninggal dunia.
Baca juga: Ibu Kandung Wakil Bupati Sambas Wafat, Hj Hairiah: Mohon Maaf Jika Ibu Saya Semasa Hidup Ada Salah
Larangan Mudik
Gubernur atau Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menegaskan mudik Lebaran tahun ini dilarang.
Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 700 kamar untuk mengkarantina pemudik yang ngeyel selama 14 hari.
"Mudik tetap dilarang, kita sudah siapkan 700 kamar, kalau masih ngotot, yang tertangkap melanggar aturan tentang mudik protokol kesehatan langsung isolasi, langsung karantina 14 hari, saya benar-benar, saya enggak untuk nakut-nakuti," kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin 3 Mei 2021.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menambahkan, terjadi peningkatan kasus aktif sebanyak 50 persen dalam satu bulan terakhir.
Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia meningkat dua kali lipat.
"Biasanya kasus Covid-19 aktif itu kurang lebih di bawah 500, sekarang ini sudah hampir seribu. Artinya masa sembuh itu makin lama," ujar Sutarmidji.
Kemudian, jika sebelumnya hanya 20 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sekarang telah mencapai 47 persen.
"Hampir seluruh Kalbar meningkat, termasuk Kabupaten Kapuas Hulu. Kabupaten Ketapang sudah ada penurunan tapi saya minta kirim swab sebanyak-banyaknya," harap Sutarmidji.
Sutarmidji mengatakan, saat ini kondisi virus corona atau Covid-19 semakin meningkat.
Maka dari itu, dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
"Kondisi Covid 19 di Kalbar semakin meningkat, saya mohon agar kita semua menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," kata Sutarmidji.
Menurut Sutarmidji, jangan sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini tengah diterapkan berubah menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saatnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jauhi keramaian serta jangan mudik. Jangan sampai PPKM berubah jadi PSBB," ujar Sutarmidji.