Garuda Tetap Terbang Pontianak-Jakarta Selama Fase Peniadaan Mudik, Penumpang Wajib Tes PCR
Kalau memang masih ragu bisa melakukan refund full tapi dalam bentuk voucher dan bisa ditukar kalau mau berangkat lagi.
Diakuinya, di tengah pandemi Covid-19 kondisi Garuda Indonesia menurun drastis. Disebabkan pelayanan penerbangan dilakukan pembatasan dengan wajib melampirkan berbagai persyaratan untuk syarat terbang.
Baca juga: Harisson Sebut Kalbar Juga Terapkan Regulasi Tiga Periode Peniadaan Mudik Lebaran
“Dampak pandemi Covid-19 terhadap GI jujur sangat berdampak dari tempat duduk saja dibatasi, lalu para pelaku perjalanan juga memang membatasi diri. Dampak terhadap penuruan penumpang bisa sampai 80 persen dan memang sangat dirasakan,” ujarnya.
Selain itu, pihak perusahaan saat pandemi banyak yang beralih kepada sistem online atau pertemuan secara virtual.
“Kalau dulu para staf perusahan mungkin sering dipanggil ke pusat untuk pertemuan. Tapi saat ini dibatasi contoh di Kalbar awal pandemi benar-benar peraturan yang keluar melarang ASN provinsi sampai kabupaten kota tidak melakukan perjalanan dinas yang dialihkan secara virtual maupun WFH,” ujarnya.
Pada 2021, pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia pemerintah kembali melakukan relaksasi karena perekonomian harus berjalan agar ekonomi tetap baik. Relaksasi diberikan untuk penerbangan sendiri penumpang boleh terbang atau melakukan perjalanan dengan melampirkan persyaratan khusus.
“Jadi untuk pelaku perjalanan harus melampirkan surat keterangan bebas Covid -19 bisa berbasis PCR, antigen, GeNose sesuai pemberlakukan daerah masing-masing atau daerah tujuan penerbangan,” ujarnya.
Owner Armada Bus Borneo Trans Kapuas Raya, Afif, mengaku telah mengetahui adanya regulasi larangan mudik pada Idul Fitri 1442 kali ini. "Iya memang Lebaran kali ini ada larangan mudik," ungkap Afif kepada Tribun.
Kendati demikian, ungkap Afif, ia belum mengetahui pasti apakah akan ada pemberhentian secara total angkutan umum pada 6-17 mendatang, atau akan ada pengecualian bus yang boleh diberangkatkan.
Namun, selaku pengusaha moda transportasi umum, dirinya pun menyatakan bahwa pihaknya akan selalu mengikuti penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Afif mengungkapkan, selama pandemi jumlah penumpang menurun drastis. "Penurunan dari kemarin memang ada penurunan. Tidak ada peningkatan. Malah kalau dari sebelum-sebelumnya (saat normal) terjadi penurunan 90 persen," kata Afif.
Bahkan, pada mudik Lebaran tahun lalu, kondisinya sangat parah. "Tahun lalu lebih parah. Penumpang sama sekali gak ada, karena waktu itu memang kasus Covid-19 baru kan,” katanya.
Sekarang ini, upaya yang bisa dilakukan pihak bus adalah memastikan protokol kesehatan agar penumpang tetap aman di perjalanan.
“Jadi penyemprotan disinfektan setiap bus beroperasi pastinya kita lakukan. Walaupun bus gak berangkat, kita semprot. Jangankan bus, ruang tunggu juga tetap kita semprot," tuturnya.
Armada Bus Borneo Trans Kapuas Raya melayani perjalanan darat antar kota dalam provinsi. Rute yang dilayani adalah Pontianak-Sintang, Pontianak-Melawi, Pontianak-Putussibau, dan sebaliknya.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Nasional telah mengeluarkan regulasi peniadaan mudik Idul Fitri 1442 H dengan membagi ke dalam tiga periode. Regulasi tersebut juga akan diberlakukan di Kalimantan Barat.