53,65 Kg Sabu Tak Bertuan Dimusnahkan dengan Mesin Incenerator
Dimana pada tanggal 9 Maret 2021 saat petugas melakukan patroli di jalur tikus sektor JIPP Pos Gabma Sajingan Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar Kabu
Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.PONTIANAK - lebih dari 53 kg narkoba jenis sabu asal Malaysia di musnahkan dengan cara dibakar menggunakan mesin incenerator oleh Direktorat Reserse Polda Kalbar, Kamis 22 April 2021.
Puluhan kg sabu tak bertuan itu merupakan hasil penyerahan Satgas Pamtas dari Yonif 642 /Kps.
Dimana pada tanggal 9 Maret 2021 saat petugas melakukan patroli di jalur tikus sektor JIPP Pos Gabma Sajingan Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas, petugas mendapati 42,9 kg sabu tak bertuan di dalam kardus ditengah hutan.
Kemudian, Keesokan harinya, saat patroli, Satgas Pamtas yonif 642 / Kos mendapati 10,19 kg Narkoba jenis sabu di tengah hutan di jalur tikus Dusun Sebunga, Desa Aruk Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas.
Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba, Polres Sambas Amankan Warga Kartiasa dan Tebas
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombespol Yohanes Hernowo menyampaikan, dengan kasus, sepanjang 2021 ini jajaran Polda Kalbar sudah menangani Sebanyak 230 kasus narkoba dengan barang bukti lebih dari 60 kg narkoba.
Dengan kembali Masuknya 53 kg Narkoba dari Malaysia, dikatakan Yohannes pihaknya sudah berkoordinasi dengan Malaysia, kendati demikian, banyaknya jalur tikus yang sulit terdeteksi membuat proses pencegahan masukknya narkoba dari negara tetangga masih menjadi kendala utama.
"dari Malaysia sudah ada perwakilannya disini, dan kita sudah berkoordinasi, saat ini Malaysia
masih lockdown, dan yang pasti narkoba ini masuk melalui jalur tikus yang jarang sekali digunakan sampai dua kali,"ujarnya.
Walaupun banyak jalur tikus di perbatasan, Yohanes Hernowo menilai dengan keberadaan Satgas Pamtas dari TNI sangat membantu menekan angka penyelundupan narkoba ke Indonesia.
"Saya sangat Berterima kasih kepada rekan - Rakan di Satgas Pamtas, dengan rekan - rekan dari Pamtas yang berpatroli di jalur tikus pastinya akan mempersulit para penyelundup memasukkan narkoba itu ke Indonesia," tuturnya. (*)