Kadis PPKH Kalbar Dorong Pemanfaatan Lahan Perkebunan Sawit untuk Investasi di Sektor Peternakan

Ia mengatakan apabila ada investasi dari perusahaan sawit maupun investor baru yang punya lahan kosong dapat digunakan untuk ternak dengan terintegras

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Kepala Dinas PPKH Kalbar, Muhammad Munsif usai menghadiri Webinar internasional secara virtual yang berlangsung dari Ruang DAR Kantor Gubernur, Jumat 16 April 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, M Munsif mendorong perusahaan sawit untuk pemanfaatan lahan yang masih kosong secara maksimal untuk investasi di sektor peternakan untuk sapi, kambing dan domba.

Munsif menjelaskan bahwa arah orientasinya sudah jelas kemana yakni untuk sapi bisa memenuhi kebutuhan domestik.

“Saat ini kita masih kurang penyuplai daging sapi hingga 50 persen untuk Kalbar apalagi nasional, karena selama ini kita masih Impor dari Australia,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Selasa 20 April 2021.

Ia mengatakan apabila ada investasi dari perusahaan sawit maupun investor baru yang punya lahan kosong dapat digunakan untuk ternak dengan terintegrasi.

Baca juga: Update Penyebaran Covid-19 per Kecamatan Mukhtar: Mempawah Hilir Tertinggi Angka Penyebaran Covid-19

“Kita mendorong terutama untuk perusahaan sawit, karena punya lahan yang masih belum optimal digunakan asal terintegrasi. Kenapa perusahaan sawit karena terdapat pakan dan menjadi sumber protein yang sangat bagus bagi ternak sapi yang selama ini kita masih impor,”ujarnya.

Ia mengatakan banyak dari bagian sawit yang bisa digunakan untuk pakan ternak. Hal ini tentu menjadi pilihan investasi yang efisien.

Hal ini juga sudah dibuktikan oleh Lembaga Kerjasama antar Indonesia dan Australia yang dibuktikan lewat studinya di Kalteng, Kalsel, Lampung bahwa integrasi sawit itu sangat bagus.

“Ibaratnya setiap hari biaya pemeliharaan bisa ditekan untuk setiap kg ongkos produksi bisa ditekan sampai 17 ribu. Saya berharap mudah-mudahan bisa dimanfaatkan peningkatan produksinya,”ujarnya.

Hal tersebut bertujuan untuk ekspor dan di Kalbar bisa memanfaatkan pelabuhan ekspor dalam jumlah besar, dan membuat pasar gemuk seperti di Cina. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved