Kebakaran di Singkawang
Pasutri Lanjut Usia Meninggal Dalam Peristiwa Kebakaran di Singkawang, Kondisi Jasad Memprihatinkan
Seorang pria Chin Thit Cen (77) dan wanita Lim Kin Fa (76) yang merupakan pasangan suami istri merenggang nyawa didalam kobaran api.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Tiga unit ruko dua lantai di Jalan P Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang Kalimantan Barat terbakar hebat pada Senin 12 April 2021 pagi.
Kobaran api yang begitu besar terlihat dengan cepat melahap bagian lantai dua pada ruko tersebut.
Akibat kebakaran tersebut, sepasang lansia meninggal lantaran tidak sempat menyelamatkan diri.
Seorang pria Chin Thit Cen (77) dan wanita Lim Kin Fa (76) yang merupakan pasangan suami istri merenggang nyawa didalam kobaran api.
Humas BPKS Mandiri Kota Singkawang, Jhonni Sun menerangkan, pihaknya mendapat informasi kebakaran sekitar pukul 08.00 WIB pagi hari.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran Lahap Bangunan Ruko 2 Lantai di Singkawang
"Dua orang menjadi korban kebakaran ini," kata Jhonni kepada wartawan, Senin 12 April 2021.
Sementara itu, salah seorang pemilik ruko, Alie menerangkan, saat kejadian, dirinya bersama keluarga tengah berada di dalam rumah.
Saat tengah memasak, dia mengatakan, sejumlah orang menggedor rumahnya sembari berteriak kebakaran.
"Pas saya lihat, api sudah membesar," katanya.
Mendapati api tengah berkobar, dia bersama keluarganya langsung bergegas keluar menyelamatkan diri.
Perempuan 70 Tahun Meninggal Dunia Saat Peristiwa Kebakaran di Singkawang Barat
Musibah kebakaran yang terjadi di Gang 70, Jln Kridasana RT 26/RW 10, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kalimantan Barat pada Kamis 4 Maret 2021 sekitar pukul 03.00 WIB menelan satu korban jiwa.
Ketua RT setempat, Ajang (48) mengatakan korban biasa sehari-hari dipanggil Ajie dan berumur sekitar 70 tahun.
"Korban ini wanita, biasa kami panggil Ajie, umurnya sekitar 70," kata Ajang kepada awak media, Kamis 4 Maret 2021.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk, 4 Unit Rumah Habis Dilalap Si Jago Merah
Sepengetahuan Ajang, Ajie tinggal sendiri dirumah yang terbakar tersebut. Sebelumnya rumah tersebut dihuni oleh Fung Mau Suk yang membawah Ajie untuk tinggal dirumah tersebut.
"Sekarang Fung Mau Suk ini sudah tinggal di Pangkalanbun, jadi Ajie tinggal sendiri," katanya.
Ajie sendiri berhasil ditemukan oleh tim pemadam kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB, setelah sebelumnya petugas pemadam menghabiskan berjam-jam mencari keberadaan Ajie.
Saat ini, petugas Kepolisian sudah berada di lokasi dan berusaha mengevakuasi jenazah Ajie.
Petugas Akhirnya Menemukan Jenazah Korban Kebakaran dalam Puing-puing
Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Singkawang. Kali ini, si jago merah melalap enam rumah dan merenggut satu korban jiwa di Gang 70, Jalan Kridasana RT 26/RW 10, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kalimantan Barat pada Kamis 4 Maret 2021 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Satu korban jiwa tersebut adalah Ajie (70) yang tinggal sebatang kara di rumah yang hangus terbakar tersebut.
Usai berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran, keberadaan Ajie justru tidak diketahui oleh siapapun bahkan para tetangganya.
Kecurigaan pun muncul, para petugas pemadam kemudian bergegas mencari keberadaan Ajie yang diduga kuat ikut terbakar saat kejadian.
Benar saja, sekitar pukul 15.30 WIB Ajie berhasil ditemukan oleh tim pemadam kebakaran setelah menghabiskan waktu berjam-jam mencari keberadaannya.
Baca juga: Belasan Pemulung Kumpulkan Sisa Barang Kebakaran Ruko di Pontianak
Frengki (22), petugas Pemadam Kebakaran dari BPKS Mandiri Singkawang, merupakan orang yang pertama kali menemukan jenazah Ajie.
Setelah petugas kebakaran lain kesulitan mencari Jenazah Ajie, lantaran puing-puing bangunan yang bertumpukan, Frengki yang baru tiba justru dengan cepat menemukan jenazah Ajie.
Menurut Frengki, awalnya dirinya mencurigai lalat yang berkumpul hanya disatu bagian puing-puing bangunan.
Lantas Frengki pun berusaha mengangkat dan memindahkan puing-puing tersebut, hingga sesosok tubuh yang sudah hangus terlihat dimata Frengki.
"Pas diliat kok ada seperti kepala dan bahu dalam posisi tengkurap, terus petugas lain periksa dan benar itu jenazahnya," terang Frengki kepada wartawan, Kamis 4 Maret 2021.
Petugas pemadam kemudian menyampaikan penemuan jenazah Ajie kepada pihak kepolisian yang sudah berada di lokasi untuk memanggil ambulan.
Setibanya ambulan dilokasi kejadian, petugas langsung mengevakuasi jenazah Ajie kedalam ambulan.
Pemasangan Kabel Listrik yang Benar dan Pemicu Kebakaran
Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, Rudi Kurnianto mengatakan bahwa dalam pemasangan kabel listrik harus memenuhi standar Kabel PLN dan harus melihat kemampuan antar arusnya.
Ia mengatakan pada saat pemasangan beban sudah ditentukan tidak melebihi kemampuan kabel.
Pemicu terjadinya kebakaran bisa karena dalam kurun waktu bertambahnya pembelian barang baru yang membuat tambahan beban.
Akan tetapi kemampuan kabel tidak bertambah. Sehingga bisa membuat panas melebihi yang seharusnya. Kalau dibiarkan bisa menyebabkan Hubung singkat karena panas melumerkan isolasi.
“Kalau sudah lumer tidak berfungsi dan bisa terjadi hubungan singkat yang bisa memicu kebakaran karena disektarnya ada yang mudah terbakar,”ujarnya, Senin 5 Maret 2021.
Namun kebakaran terjadi bisa juga disebabkan beban yang tidak seimbang membuat kekuatan kabel tidak mendukung.
Baca juga: BREAKING NEWS - Satu Bangunan di Jalan Johar Terbakar, Sejumlah Damkar Berjibaku Padamkan Api
“Mungkin pada saat dipasang seimbang dengan jumlah rumah, tapi lama-lama ada bertambahnya pemasangan baru yang tidak mempertimbangkan keseimbangan. Sehingga beban tidak seimbang,”ujarnya.
Sehingga bisa menyebabkan aliran arus di kabel menjadi netral, kalau makin besar kemampuan antar kabel tidak seimbang bahkan bisa terjadi hubung singkat yang memicu kebakaran.
Dakam pemasangan kabel listrik juga harus diperhatikan jumlah beban kabel dan penambahan beban harus sesuai dengan kemampuan antar arus.
Baca juga: BREAKING NEWS - Asrama Polisi Polresta Pontianak Terbakar
“Keseimbangan beban harus dijaga. Karena kalau tidak seimbang bisa menimbulkan gangguan atau bisa terjadi hubung singkat,” ujarnya.
Ia mengatakan selama ini sering terhadi kebakaran di Kota Pontianak bisa jadi karena beban berlebihan sehingga melampaui kekuatan antar kabel.
Jadi instalasi rusak bahkan terjadi hubung singkat. Jadi penyambungan insalasi juga harus dilakukan dengan benar, kalau asal justru di sambungannya yang bisa membuat bahaya.
“Namun bisa saja terjadi lompatan api yang memicu kebakaran,”pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/wali-kota-singkawang-tjhai-chui-mie-saat-meninjau-kondisi-sepasang-lansia-23124.jpg)