Sutarmidji Sebut 70 Desa di Kalimantan Barat Mulai Dialiri Listrik PLN Tahun Ini
Adapun dana yang telah di anggaran sebesar Rp 250 miliar lebih. Dengan harapan bisa cepat terealisasi, baik pemasangan PLTS ataupun surya yang terpent
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan bahwa direncanakan untuk Kalbar di tahun 2021 akan ada 70 desa yang akan dialiri listrik.
Ia mengatakan saat ini masih berupaya agar bisa bertambah menjadi 100 desa yang akan dialiri listrik tahun ini.
Adapun dana yang telah di anggaran sebesar Rp 250 miliar lebih. Dengan harapan bisa cepat terealisasi, baik pemasangan PLTS ataupun surya yang terpenting masyarakat dapat menikmati listrik.
“Saya ucapkan terima kasih pada anggota komisi 7 DPR RI, kementerian ESDM, PLN dan DPD RI, bahkan ketua DPD walaupun bukan orang Kalbar tapi beliau getol sekali membantu dalam pemenuhan listrik desa,” ujarnya kepada Tribun Pontianak,Minggu 14 Maret 2021.
Baca juga: Kasus Keterjangkitan COVID Masih Tinggi, Sutarmidji Larang Berkunjung ke Mempawah dan Landak
Dikatakannya kalau dalam waktu setahun Kalbar mendapatkan kuota 100 desa. Maka di perkiraan dalam waktu dua sampai 3 tahun kedepan seluruh desa akan teraliri listrik.
Walaupun ada sekitar 150 sampai 180-an desa yang tidak bisa dialiri listrik konvensional seperti sekarang yang menggunakan tiang karena kondisi geografis.
Sehingga desa tersebut harus menggunakan tenaga surya seperti di Pulau Karimata. Bahkan di Bengkayang juga sangat miris sekali karena masih ada satu desa di ibukota kecamatan yang belum teraliri listrik.
“Saya akan minta desa tersebut menjadi prioritas. Alhamdulilllah PLN sudah memprogramkan itu. Saya minta masyarakat berikan kelancaran pada PLN yang bekerja, tentunya bekerja dengan aturan yang ada,”pintanya.
Dikatakannya apabila ada hambatan kecil misalnya seperti melalui lahan masyarakat diharapkan jangan ada tuntutan.
Kadang masalah sosial seperti ini dikatakannya menghambat pembangunan padahal tidak seberapa besar masalahnya karena memang sekarang tidak ada yang namanya ada penggantian. (*)