ADA Venna Melinda dalam Daftar Elite Out dari Demokrat 6 Tahun Terakhir hingga Puncaknya KLB Sumut

Ruhut Sitompul keluar dari Demokrat karena tak sesuai dengan visi misi partai. Satu di antaranya beda sikap politik di Pilkada 2017.

TRIBUNNEWS
Venna Melinda 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Efek Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat 5 Maret 2021, belum reda.

KLB Partai Demokrat di Sibolangit menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Selain Moeldoko, ada sejumlah elite politik yang berada di balik KLB Sibolangit tersebut.

Menilik jauh ke belakang, setidaknya ada belasan elite Demokrat yang memilih hengkang ke partai lain karena berbagai alasan.

Mulai kekecewaan, dipecat, hingga sudah tak memiliki persamaan visi misi dengan SBY dan AHY.

Berikut daftar tokoh pencetus KLB Demokrat Sibolangit dan daftar nama petinggi Demokrat yang hengkang dari 2015 hingga 2021.

Baca juga: Pesan Menohok MenkumHAM Yasonna Laoly Pada SBY AHY Soal Tudingan KLB Demokrat Manuver Moeldoko

KLB Sibolangit Sumut

1. Jenderal TNI (Pur) Moeldoko

Jhoni Allen yang bertindak sebagai pimpinan sidang dalam acara tersebut menyatakan bahwa Moeldoko telah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Sebelumnya, Moeldoko ditetapkan sebagai calon ketum Partai Demokrat bersaing dengan mantan kader senior Demokrat yaitu Marzuki Alie.

2. Marzuki Alie

Setelah kalah dalam voting melawan Moeldoko, Marzuki Alie lantas ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Marzuki sebelumnya pernah dipecat dari partai besutan SBY itu.

Kini ia kembali lagi ke dalam partai tersebut dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai versi KLB Sibolangit.

3. Jhoni Allen Marbun

drh. Jhoni Allen Marbun adalah anggota DPR tiga periode sejak 2009 yang berasal dari Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan Sumatra Utara II.

Ia saat ini bertanggung jawab sebagai anggota Komisi VII.

Baca juga: GEJOLAK Demokrat Terkini - AHY Datangi Kemenkumham Bersama 34 Ketua DPD & Dua Boks Bukti KLB Ilegal

4. HM Darmizal MS

Pendiri sekaligus politikus Partai Demokrat HM Darmizal MS mengungkapkan adanya KLB Partai Demokrat, Jumat 5 Maret 2021 siang WIB.

Darmizal dan sejumlah kader sebelumnya dipecat Partai Demokrat.

Para kader yang dipecat akan mengajukan gugatan kolektif. KLB Demokrat merupakan babak baru konflik Demokrat.

"InsyaAllah di bawah pimpinan ketua umum baru, PD akan menjadi pemenang Pemilu 2024, dengan target perolehan suara di atas 25 persen," kata Darmizal.

5. Ramli Batubara

Sekretaris Organisasi Kepanitiaan KLB Partai Demokrat, Ramli Batubara, menangkis pernyataan AHY yang mengatakan peserta KLB di Sibolangit tersebut abal-abal.

"Kalau AHY mengatakan bahwa peserta hari ini abal-abal itu jelas-jelas salah," ujar Ramli Batubara kepada wartawan, Jumat 5 Maret 2021.

"Kenapa? Karena kalau masih mengacu pada Anggaran Dasar Rumah Tangga yang pada saat Kongres V lalu yang tidak ditetapkan di Kongres dan mereka masih menggunakan AD/ART tersebut terdapat sebuah pasal yang membuat kepesertaan itu menjadi tidak prioritas yaitu pasal 83 Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan," lanjutnya.

Menurutnya, data atas permintaan itu dilakukan sebelum KLB yang artinya sampai terakhir mau melakukan pembukaan acara KLB, tanda tangan Ketua DPC untuk meminta KLB itu sudah terhimpun sampai dengan 412.

"Secara otomatis yang hadir di sini adalah unsur yang mewakili karena kita tahu AHY mengatakan solid untuk seluruh ketua-ketua DPC dan DPD tidak hadir. Yes tidak hadir secara fisik, akan tetapi dalam bentuk dukungan dan permintaan," jelasnya.

Dia pun kembali menegaskan bahwa kata permintaan itu dilakukan dan sudah ditandatangani oleh para ketua DPC di atas materai dan diserahkan kepada pihaknya.

"Peserta yang hadir saat ini adalah unsur-unsur dari DPC tersebut yang di mana ketuanya telah menandatangani sebelum dilakukannya KLB. Artinya, kata-kata permintaan. Permintaan dari DPC untuk melakukan KLB," pungkasnya.

Baca juga: SK Kemenkumham untuk Kepengurusan Partai Demokrat versi Moeldoko? Pengamat: Kuncinya Restu Jokowi

6. Max Sopacua

Mantan Wakil Ketua Partai Demokrat Max Sopacua tak mempersoalkan anggapan yang menyebut peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) bukan pemilik suara yang sah.

Sebagaimana diketahui, hasil KLB memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purnawirawan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Saya kira itu tergantung dari mereka saja, mereka punya opini ya silakan kami tidak akan memproses opini mereka," Max dalam sambungan telepon dari live Kompas TV, pada Jumat 5 Maret 2021.

Daftar elite Demokrat yang Hengkang:

1. Vicky Lumentut, mantan Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara dan Wali Kota Manado.

Ia pindah ke NasDem pada 2018 karena merasa cocok dengan visi misi partai besutan Surya Paloh tersebut.

2. Muhammad Rudi, eks Ketua DPC Demokrat Batam dan Wakil Wali Kota Batam (2011-2016).

Ia loncat ke Partai NasDem pada 2016 dan kini menjadi Wali Kota Batam.

3. Chris John, mantan petinju ini bikin geger kancah politik karena memutuskan keluar dari Demokrat pada Juli 2018.

Ia pindah ke Partai NasDem agar bisa maju sebagai Caleg ke Pemilu 2019.

4. Khairul Rizal, eks Plt Ketua DPC Demokrat di NTB.

Ia juga loncat ke Partai NasDem pada 2018 untuk persiapan menunju Pileg 2019.

Baca juga: Lawan KLB Versi Ketum Moeldoko, DPD Demokrat Kalbar Lakukan Hal Ini

5. Saan Mustopa, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat.

Ia memutuskan keluar dari Demokrat pada Maret 2016 usai kalah dari kontestasi Pilkada Karawang.

Kini, ia jadi Anggota DPR dari Fraksi NasDem.

6. Tridianto, eks Ketua DPC Demokrat Cilacap yang pada 2017 pindah ke Partai Hanura.

Satu di antara alasannya karena Hanura di bawah Wiranto saat itu berjanji tak ada dinasti politik.

7. Venna Melinda, Anggota DPR dari Demokrat yang pindah ke NasDem.

Alasan Venna karena mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden periode 2019-2024.

Baca juga: Mahfud MD Angkat Bicara Terkait Polemik dan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang

8. Deddy Mizwar, mantan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Demokrat.

Eks Wakil Gubernur Jawa Barat itu pindah ke Partai Gelora pada 2019.

9. Ruhut Sitompul, eks Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Partai Demokrat.

Ruhut keluar dari Demokrat karena tak sesuai dengan visi misi partai. Satu di antaranya beda sikap politik di Pilkada 2017.

10. Muhammad Zainul Majdi, mantan Gubernur NTB dan Ketua DPD Demokrat NTB.

Politikus yang akrab disapa Tuan Guru Bajang itu pada 2018 pindah ke Golkar. Satu di antara kabar ia keluar karena sikap politik Pilpres 2019.

11. Ferdinand Hutahean, eks Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Demokrat.

Ia keluar karena merasa tak cocok dengan kepemimpinan AHY.

Hayono Isman, mantan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Ia pindah ke Partai NasDem pada 2016 karena beda pandangan dengan SBY.

12. Gede Pasek Suardika, eks elite Demokrat yang kini jadi petinggi Partai Hanura.

Ia keluar dari Demokrat pada 2015 karena tak memiliki persamaan dengan SBY. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved