Gubernur Sutarmidji Surati 157 Perusahaan Terkait Karhutla di Kalbar

Apalagi setelah terjadinya kebakaran di SMN 1 Sungai Raya, yang diduga dampak Karhutla di kawasan tersebut.

Editor: Jamadin
Dok. Humas Polda Kalbar
Kapolda Kalbar Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto bersama Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Minggu 28 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Jumlah titik panas atau hotspot di Kabupaten Kubu Raya saat ini menjadi yang terbanyak di Kalbar.

Sejumlah objek vital seperti Bandara Internasional Supadio dan fasilitas publik seperti perkantoran dan sekolah, diantisipasi dari dampak Karhutla.

Terkait dengan musibah musiman ini, BPBD Provinsi Kalbar menyiagakan tim gabungan untuk mengantisipasi dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya yang mengancam objek vital dan fasilitas publik.

Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Barat Lumano mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim gabungan di Kubu Raya, bersama TNI, Polri, pemadam kebakaran (Damkar) dan BPBD Kubu Raya.

Apalagi setelah terjadinya kebakaran di SMN 1 Sungai Raya, yang diduga dampak Karhutla di kawasan tersebut.

Baca juga: Akibat Karhutla, 4 Ruangan SMKN 1 Sungai Raya Terbakar, TNI-Polri Lakukan Pemadaman

“Dari Tim Kubu Raya ada yang masih berjaga di sana,” ujar Lumano kepada Tribun, Minggu 28 Februari 2021.

Sedangkan untuk di kawasan Bandara, BPBD Provinsi Kalbar sudah bertemu dengan Manajer Operasional PT Angkasa Pura untuk membicarakan langkah penanggulangan Karhutla.

“Mereka pada prinsipnya tetap berjaga dan nanti kalau membutuhkan bantuan akan info ke BPBD baik itu Kubu Raya maupun (BPBD) provinsi termasuk dinas LHK, TNI, Polri dan Manggala Agni,” ujarnya.

Lumano mengungkapkan, saat ini Pemprov Kalbar sedang mengajukan water bombing kepada BNPB. Lalu untuk penanggulangan karhutla juga melibatkan stakeholder. “Saat ini kita rutin melakukan patroli bekerja sama dengan kabupaten/kota,” katanya.

Selidiki Kebakaran
Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki terbakarnya dua ruangan SMKN 1 Sungai Raya. Apabila ada indikasi akibat pembakaran lahan, maka ia meminta ditindak tegas.

Sutarmidji juga meminta kepada bupati agar tegas dalam penanganan Karhutla. Misalnya di SMKN 1 Sungai Raya, ke depan dibuatkan saluran yang mengelilingi sekolah. Midji berharap masyarakat tak membakar lahan, karena kondisi panas di Kota Pontianak mencapai 40 derajat celcius.

Ke depan,lanjutnya, harus ada pengamanan khusus untuk bangunan di lahan gambut. “Kalau tidak salah ada tiga ruangan yang terbakar, kalau sudah begini masyarakat sekitarnya juga rugi, karena daya tampung akan berkurang,” ujar Sutarmidji, Minggu 28 Februari 2021.

Baca juga: Tanggulangi Karhutla, Kapolres Kubu Raya Dorong Percepatan Penggalian Parit

Dengan tegas Sutarmidji meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki kejadian tersebut. Apabila ada indikasi akibat dari pembakaran lahan, maka akan segera ditindak tegas.

Dikatakannya, pembangunan kembali ruangan sekolah yang terbakar akan dipikirkan kembali. Kebakaran lahan di Kubu Raya juga melibatkan sektor perkebunan. Ia akan melengkapi data terlebih dahulu untuk pencabutan izin.

“Saya minta bupati tegas, kalau tidak selesai-selesai urusan bakar membakar, seperti di kota ada indikasi untuk perumahan. Pak wali tegas saja segel dan jangan beri izin,” pungkasnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved