Gelombang 12 Tutup! Kapan Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka untuk Mulai Pendaftaran?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Proses pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 resmi ditutup Jumat 26 Februari 2021.

Selanjutnya, manajemen kartu prakerja akan mengumumkan peserta yang lolos, minggu depan.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.

"Kita berusaha semaksimal mungkin minggu depan pengumum penerima Prakerja gelombang 12 bisal dilakukan," jelas Denni ketika melakukan media briefing secara virtual.

"Jadi kami berusaha semaksimal mungkin hari Selasa atau Rabu paling lambat, semoga saja sudah bisa diumumkan," jelas dia.

Baca juga: Panduan Cara Membuat SKCK Online di https://skck.polri.go.id/ Lengkap dengan Syarat yang Diperlukan

Setelah gelombang 12 ditutup, yang jadi pertanyaan berikutnya adalah kapan pendaftaran kartu prakerja gelombang 13 dibuka dan mulai pendaftaran?

Menurut Denni, kartu prakerja gelombang 13 akan dibuka Selasa atau Rabu 3 Maret 2021.

"Gelombang 13 juga mungkin Selasa atau Rabu juga bisa dibuka, tidak perlu risau karena (PMO) pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dengan cepat," kata Denni ketika melakukan media briefing secara virtual.

Untuk diketahui, pada gelombang 12 kali ini, jumlah kuota peserta yang ditetapkan adalah untuk 600.000 orang.

Namun demikian, Denni tidak menyebutkan jumlah pendaftar dari gelombang 12 hingga pendaftaran ditutup.

Baca juga: Syarat Pembuatan Akta Kelahiran ! Wajib Dilaporkan Paling Lambat 60 Hari Sejak Kelahiran

Untuk diketahui, pada semester I tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk pelaksanaan program Kartu Prakerja.

Dengan jumlah tersebut, pemerintah menargetkan peserta Kartu Prakerja hingga 2,7 juta orang.

Sama seperti tahun 2020 lalu, skema Kartu Prakerja pada pertengahan awal tahun ini adalah semi bansos.

Peserta akan mendapatkan bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, dengan insentif pelatihan sebesar Rp 600.000 yang diberikan setiap bulan dalam empat bulan.

Selain itu, peserta juga akan mendapatkan insentif pasca-survei masing-masing Rp 50.000 senilai Rp 150.000.