Hari Ini Mulai Pembelajaran Tatap Muka Daerah Berzona Kuning di Kalbar, Terapkan Protokol Kesehatan
Kami sudah menyiapkan, alat pengecek suhu tubuh thermogun sebanyak 3 buah, tempat mencuci tangan di depan pintu gerbang, depan kelas dan di toilet.
"Karena Pontianak sudah dinyatakan zona kuning dan Gubernur Kalbar juga sudah memberikan peluang izin untuk belajar tatap muka. Maka kita sudah persiapkan protokol kesehatan secara maksimal," ujarnya.
Persiapan protokol kesehatan covid-19 yang sudah disiapkan, di antaranya pihaknya sudah menyiapkan masker kurang lebih 1.000 masker. Bahkan pihaknya juga sudah memesan sekitar 800 masker cantik.
Selain itu, persiapan tempat cuci tangan, pihaknya sudah menyiapkan keran cuci tangan sekitar 40 keran.
"Terus termometer sudah disiapkan sebanyak kurang lebih 10, dan ini dinilai masih kurang, maka kita sudah pesan empat termometer lagi," jelasnya.
Ia menerangkan, pada perencanaan persiapan belajar tatap muka nantinya tahap awal akan diprioritaskan kepada kelas XII dengan diatur jadwal.
"Yang masuk tahap awal kelas XII saja dan tidak boleh 100 persen, melainkan hanya 50 persen saja dari jumlah 36 dalam satu kelas XII maka hanya 18 siswa saja," ujarnya.
Sementara ini, Ibrahim mengungkapkan, siswa yang sudah mendapatkan izin dari orang tua sudah hampir 90 persen dari jumlah siswa keseluruhan yang ada yaitu 740 siswa di SMAN 9 Pontianak.
"Dan untuk kesiapan guru pun sangat siap. Karena memang belajar secara daring selama ini kurang maksimal, karena banyak kendala misalnya ada siswa yang enggak punya handphone dan lainnya," ungkapnya.
Meskipun persiapan sudah maksimal, ia mengatakan bahwa SMAN 9 Pontianak belum bisa melaksanakan belajar tatap muka pada 22 Februari 2021, lantaran masih belum pernah simulasi.
"Besok kami masih dalam persiapan, karena belum pernah melaksanakan simulasi. Kemungkinan tiga hari ke depan baru melaksanakan belajar tatap muka," katanya.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Ketapang Ilhamadi menyatakan kesiapan sekolahnya menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.
Namun untuk pembelajaran tatap muka, persiapan baru mencapai 90 persen, sehingga belum bisa memulainya pada Senin hari ini.
"Kita sudah siap. Namun kita baru akan mulai pada Rabu 24 Februari," kata Ilhamadi saat dihubungi Tribun, Minggu.
Ilhamadi menjelaskan alasan pihaknya baru melaksanakan proses belajar tatap muka mulai hari Rabu, karena dirinya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang.
Sembari berkoodinasi, pihaknya juga terus mematangkan persiapan di sekolahnya hingga 100 persen. "Kita juga koordinasi dengan dinas kesehatan. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar tatap muka ini betul-betul matang," ujarnya.