Wawancara Eksklusif

Komitmen Memajukan Bumi Sebalo, Ini Program 100 Hari Kerja Darwis-Rizal untuk Kabupaten Bengkayang

Langkah awal pertama tentu kita menyikapi tentang tata kelola pemerintahan. Birokrasi dulu.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/RIDHO PANJI PRADANA
Bupati-Wakil Bupati Bengkayang terpilih, Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal saat menghadiri Triponcast dengan tema 100 hari kerja Darwis-Rizal untuk Bengkayang Mantap yang dipandu Pemred Tribun Pontianak, Safruddin, Senin 15 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal, Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang terpilih berkomitmen memajukan Bumi Sebalo.

Komitmen ini disampaikan Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal saat sesi wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak Safruddin dalam Triponcast, Tribun Pontianak Official Podcast bertema 100 Hari Kerja Darwis-Rizal untuk Bengkayang Mantap di Kantor Tribun Pontianak, Senin 15 Februari 2021.

Pasangan Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal dan empat pasangan bupati dan wakil bupati terpilih lainnya akan dilantik Kamis 25 Februari 2021 mendatang.

Seperti apa program 100 hari yang akan dikerjakan pasangan Darwis-Rizal saat telah dilantik? Berikut petikan wawancara ekslusif Pemred Tribun Pontianak Safruddin dengan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dan Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal:

Tribun: Apa yang mendesak dikerjakan ketika nanti bapak dilantik? Bengkayang ada masalah di penerangan desa, ASN. Kita ingin tahu langkah awal setelah dilantik?

Darwis: Langkah awal pertama tentu kita menyikapi tentang tata kelola pemerintahan. Birokrasi dulu.

Kita tahu di Bengkayang tahun ini 100 lebih pensiun dan beberapa OPD masih Plt. Jadi benar-benar birokrasi penting kita kejar.

Selanjutnya infrastruktur, pembenahan dalam kota dan juga disampaikan terkait listrik. Bengkayang ada 122 desa, sekitar 20 lebih desa belum ada listrik, tentu ini target kami ke depan.

Kami juga sudah kerjasama dengan teman-teman di bidang listrik, PLN ataupun komisi 7 DPR RI agar bagaimana Bengkayang semua listriknya menyala.

Sehingga bisa menuju desa mandiri dan smart desa, karena di program kita ada tentang smart desa.

Baca juga: SUTARMIDJI Beberkan Jadwal Pelantikan Bupati Terpilih Bengkayang Ketapang Kapuas Hulu Sintang Melawi

Tentu juga potensi Bengkayang sumber daya air, banyak riam. Bengkayang Kabupaten yang hampir ratusan lebih riam, bisa potensi wisata, potensi listrik, dan potensi air bersih.

Kalau listrik, kita akan bangun PLMTH, karena jauh-jauh jaraknya tentu PLTMH. Jarak dua KM dari riam bisa dibangun PLMTH agar listrik di desa bisa terpenuhi.

Selanjutnya dengan program Presiden, Gubernur tentang internet desa, jadi nyambung, agar ke depan Bengkayang sesuai dengan program Presiden, Gubernur nyambung. Nantinya banyak jadi desa mandiri, desa maju sehingga tidak ada lagi desa tertinggal dan berkembang.

Tribun: Terkait dengan ASN yang pensiun, bagaimana mensiasati ini?

Darwis: Kita koordinasi dulu dengan teman-teman terutama Sekda, BKD, dan seluruh OPD dimana kita lihat dari BKD kepangkatan dan eselon.

Kalau sesuai misalnya eselon dua untuk program open bidding, begitu juga eselon tiga, kita akan ikuti aturan. Artinya sekitar bulan Agustus atau September kita sudah mengisi kekosongan.

Tribun: Bagaimana melihat kinerja ASN di Bengkayang?

Darwis: ASN kita cukup mempuni, tidak perlu (didatangkan dari luar, red). Yang ada kita tingkatkan kualitasnya, dan tentu ke depan banyak sekali yang harus kita tingkatkan SDM.

Hal ini penting, dan penjejangan eselon, tentang peraturan dari pusat juga harus kita sikapi, apalagi dengan sistem sekarang.

Tribun: Pembangunan Infrastruktur tentu tantangannya berat, bagaimana mensiasatinya?

Darwis: Tentunya kita mengandalkan DAU, kita juga harus rajin komunikasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan lembaga lainnya di DPR RI, DPRD Provinsi, dan juga kita bagaimana investasi.

Baca juga: Komitmen Darwis-Rizal untuk Bengkayang, Dari Pariwisata, Listrik Hingga Perbaikan Pelayanan

Bengkayang ini unik, ada bahari, dan ada daratan yang subur, serta punya perbatasan. Mungkin di Kalbar yang sama dengan Bengkayang itu Sambas.

Jadi laut kita berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, Kepri, dengan Natuna dan kita punya 12 pulau, 6 pulau berpenghuni, ini peluang yang besar.

Bengkayang di daerah perbatasan juga border sedang dibangun. Ada keuntungan Bengkayang pemerintah pusat turun langsung karena Bengkayang punya tiga kecamatan yang berbatasan, Kecamatan Siding, Jagoi Babang, dan Seluas.

Daerah pesisir ada dua kecamatan, Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan, inilah salah satu potensi Bengkayang.

Jika infrastruktur baik, maka wisata juga baik. Penunjang wisata, pertanian dan perkebunan. Bengkayang daerah yang subur, sayur-mayur buah-buahan berasal dari Bengkayang, kalau dicari di Gajahmada Flamboyan (Pontianak, red) itu dari Bengkayang. Maka dari itu tentunya infrastruktur kita kejar.

Tribun: Apakah sudah ada investor yang akan masuk ke Bengkayang?
Darwis: Sudah banyak, tinggal kita bagaimana membenahi birokrasi perizinan, bagaimana investor masuk mudah, gampang, keamanannya terjamin.

Potensi Pelabuhan Kijing di Mempawah jadi daya tarik, kalau kita buat kawasan industri di Sungai Raya Kepulauan, tentunya pabrik akan nyambung ke situ, dan beberapa yang akan membangun pabrik rokok di Jagoi Babang.

Apalagi akan ada program nasional tentang casava, pabrik singkong, untuk ketahanan pangan, puluhan ribu hektare di Bengkayang. Ini informasi dari pusat dan pemerintah provinsi.

Tribun: Terkait perizinan, perizinan apa yang akan bapak berikan?
Darwis: Tentunya kita mau cepat seperti permintaan Presiden, Pak Gubernur juga minta cepat, jangan membuat IMB sampai tiga empat bulan, dan sejenisnya, itu ingin kita pelajari. Keinginan pusat bagaimana kita ikuti. Intinya kita ingin perizinan yang mudah dan cepat, investorkan tidak mau yang berbelit-belit, maka kita berikan kemudahan dan keamanan.

Tribun: Terkait PLTMH, apakah baru ancang-ancang atau sudah berjalan?
Darwis: Sudah, di daerah perbatasan Kecamatan Siding di tiga desa, Sungkung 1, 2, 3 sudah berjalan sekitar 4-5 tahun yang lalu.

Masyarakat di sana sejahtera dengan listrik, air, namun belum sejahtera dengan infrastruktur. Tentu ini menjadi PR kami berdua (bersama Wakil Bupati, red). Selama ini masyarakat menjual barang ke Entikong, padahal potensi untuk pertanian dan perkebunan cukup besar.

Tribun: Apakah masyarakat di sana maju? Kenapa kemudian masyarakat menjual hasil bumi atau perkebunan dan pertanian ke Entikong?

Darwis: Penduduknya banyak, dan itu potensi. Masyarakat di sana sudah maju, hanya tinggal diinfrastruktur saja, ekonominya sudah baik, potensi untuk pertanian, perkebunan sangat baik. Jadi orang Pontianak tidak perlu ke bogor, cukup ke Sungkung Bengkayang, sudah merasakan hawa dingin, airnya juga potensinya luar biasa.

Tribun: Bagaimana nanti pembagian peran antara Bupati dan Wakil Bupati?

Darwis: Kita sesuaikanlah, wakil bupatikan pengawasan, kita tetap sama-sama sampai selesai. Tentunya ada pembagian OPD mana, OPD mana, kan beliau di bidang pendidikan.

Bengkayang harus kita benahi, jadi ini tentunya ke depan kita kerjasama bagaimana Bengkayang, mandiri, maju, adil, mandiri, dan berdaya saing.

Tribun: Bagaimana dengan IPM Bengkayang?
Darwis: IPM kitakan sekarang masih nomor 4, karena kita nomor 1-nya di usia harapan hidup. Tentu kita mengejar di tingkat pendidikan, usia sekolah banyak putus di SMP, SMA jadi tentu itu kita kejar.

Tapi yang penting adalah infrastruktur. Setelah itu baru IPM kita kejar, pendidiknya, dan juga kesehatan kita tingkatkan kualitasnya.

Kesehatan juga kita kejar agar tidak ada lagi stunting di Bengkayang, peningkatan semuanya, puskemas, pustu jangan tidak ada orangnya, masyarakat diedukasi untuk hidup sehat.

Tribun: Bagaimana ada petugas Puskesmas atau Pustu minta pindah?
Darwis: Kita akan buatkan semacam kontrak, kita kontrol, kita minta masyarakat yang kontrol, kan ada aturan semuanya.

Selama ini kami kampanye memang banyak aduan pustu itu kosong, alat obatnya tidak ada, alat kesehatannya juga kosong, rumputnya tinggi, berarti tidak ada kontrol dan pengawasan dari UPT OPD terkait dan ini pekerjaan rumah kami.

Rizal: Berkaitan dengan IPM, memang variabel pendidikan perlu kita tekankan, yaitu banyaknya sekolah yang infrastrukturnya tidak layak, banyak sekolah kecil yang gurunya sedikit, ada yang ditugaskan tidak mau bertugas, inilah yang menjadi dilema di Bengkayang, karena jauh SD dari pemukiman sampai beberapa KM, untuk itulah harus kita carikan jalan keluarnya, belum lagi tenaga kerja dan guru.

Mungkin jika infrastruktur baik, maka proses belajar juga akan baik, begitu juga dengan infrastruktur untuk peningkatan ekonomi kemasyarakatan, rakyat akan baik apabila infrastrukturnya baik.

Bersyukur juga masih kami dengar dalam satu hari di Sanggau Ledo dan Kecamatan 17, 11 pickup dan 3 truk yang masuk ke Flamboyan (Pontianak, red). Sebenarnya bisa ditingkatkan lagi, kirim ke Sintang dan sebagainya apabila infrastruktur jalan baik.

Jika infrastuktur baik, maka yang lainnya juga akan baik, dan Bengkayang kedepan akan unggul dan mantap.

Tribun: Apakah ada target peningkatan SDM tahun ke tahun?

Darwis: Kita tentu semua punya target, semua bidang ada target, SDM apalagi di ASN kita ada target untuk peningkatan, begitu juga masyarakat umum.

Bagaimana kedepan program yang dibuat terdahulu seperti beasiswa, kita pertahankan dan sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, kita komunikasi juga dengan pihak yang mau membantu, ada CSR untuk menunjang peningkatan SDM.

Tribun: Apa yang diharapkan efek dari terminal Kijing di Mempawah?

Darwis: Multiplayer efek, kecamatan kami yang namanya Sungai Duri akan jadi kota satelitnya, akan ada dampak ekonomi ke masyarakat, lahan kita masih luas, pabrik akan buat ke kita, maka kita akan bekerjasama juga dengan Pemkab Mempawah.

Terkait regulasi kita juga harus bersama-sama dengan pemerintah pusat, dan pemprov, intinya kita memberikan kemudahan, keamanan dan kecepatan serta ada potensi karena dekat dengan pelabuhan.

Sudah ada komunikasi dengan calon investor walaupun kita belum merelokasi tempat tersebut untuk jadi kawasan industri terpadu atau industri strategis, tapi kedepan harus kita buat regulasinya.

Bengkayang merupakan the power energi of Indonesia, karena PLTU ada di Bengkayang, sumber listrik Kalbar ada di Bengkayang dan segera juga dibangun PLTS dengan skala yang sama. Maka multi player efeknya juga termasuk Singkawang jadi kota jasa.

Tribun: Bagaimana mengembangkan potensi wisata di Bengkayang?
Darwis: Di Bengkayang banyak pak, setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu anak Pontianak, Sambas, Singkawang ke Bengkayang, hoby traveling, hoby wisata alam, karena di Bengkayang ada Bukit Jamur, Bukit Sepancung, Riam Selapa, Riam Panggar, Riam Berasap.

Belum lagi Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, Pulau Randayan, Mimi Land, Pantai Kura-kura, Kahyangan Resort.

Makanya kita kedepan perbaikan infrastruktur, kemudian kita promosi dan kita branding, ayo ke Bengkayang. Bengkayang banyak riam yang indah, dan banyak laut dan taman laut. Nanti kedepan agar bagaimana kita menemui Menteri untuk pariwisata.

OPD juga nanti akan ditata, pro, aktif dan kreatif, harus bekerjasama dengan swasta. Baik lewat youtube, medsos, sehingga banyak datang ke Bengkayang.

Ke depan kita akan kembangkan wisata alam, wisata bahari, wisata rohani, dan wisata budaya, termasuk wisata sport dan musik, apalagi Bengkayang berbatasan dengan Malaysia dan beberapa kabupaten.

Tribun: Apakah APBD bisa menunjang pembangunan infrastruktur?

Darwis: Untuk mengejar tiga empat tahun kedepan tidak akan terkejar, makanya juga harus kita komunikasi ke pusat dan provinsi, jika kolaborasi berjalan baik akan kita kejar.

Tribun: Bagaimana ke depan Bengkayang setelah dilantik?

Darwis: Saya mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada masyarakat Bengkayang, pilkada berjalan aman dan damai, dan terpilihlah kepala daerah yang dipilih masyarakat.

Kita lupakan nomor 1, 2, 3, dan 4, tidak ada lagi kompetisi disitu, bagaimana kompetisinya bersama-sama membangun Bengkayang agar maju, adil, mandiri, sejahtera dan berdaya saing, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Tentunya kedepan kami juga perlu kritikan saran masyarakat, maupun pihak media, karena penting untuk intropeksi membangun Bengkayang.

Rizal: Ada janji kami terkait pelayanan, khususnya mempercepat proses pelayanan membuat KTP dan sebagainya. Insyallah diawal kepemimpinan Pak Darwis dan saya akan kita wujudkan.
Potensi yang ada luar biasa, tanpa dukungan masyarakat, Darwis-Rizal tidak ada artinya, oleh karena itu ayo bersama membangun Bengkayang, kita hilangkan hal negatif, kita sejajarkan Bengkayang dengan Kabupaten lainnya.

Semoga apa yang diamanahkan kepada kami, kami dapat melaksanakannya dengan baik. Kami perlu dikritik, perlu dingatkan dan yakinlah bersama kita bangun Bengkayang menjadi Kabupaten yang mantap kedepan. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved