Wawancara Eksklusif
Komitmen Memajukan Bumi Sebalo, Ini Program 100 Hari Kerja Darwis-Rizal untuk Kabupaten Bengkayang
Langkah awal pertama tentu kita menyikapi tentang tata kelola pemerintahan. Birokrasi dulu.
Kalau sesuai misalnya eselon dua untuk program open bidding, begitu juga eselon tiga, kita akan ikuti aturan. Artinya sekitar bulan Agustus atau September kita sudah mengisi kekosongan.
Tribun: Bagaimana melihat kinerja ASN di Bengkayang?
Darwis: ASN kita cukup mempuni, tidak perlu (didatangkan dari luar, red). Yang ada kita tingkatkan kualitasnya, dan tentu ke depan banyak sekali yang harus kita tingkatkan SDM.
Hal ini penting, dan penjejangan eselon, tentang peraturan dari pusat juga harus kita sikapi, apalagi dengan sistem sekarang.
Tribun: Pembangunan Infrastruktur tentu tantangannya berat, bagaimana mensiasatinya?
Darwis: Tentunya kita mengandalkan DAU, kita juga harus rajin komunikasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan lembaga lainnya di DPR RI, DPRD Provinsi, dan juga kita bagaimana investasi.
Baca juga: Komitmen Darwis-Rizal untuk Bengkayang, Dari Pariwisata, Listrik Hingga Perbaikan Pelayanan
Bengkayang ini unik, ada bahari, dan ada daratan yang subur, serta punya perbatasan. Mungkin di Kalbar yang sama dengan Bengkayang itu Sambas.
Jadi laut kita berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, Kepri, dengan Natuna dan kita punya 12 pulau, 6 pulau berpenghuni, ini peluang yang besar.
Bengkayang di daerah perbatasan juga border sedang dibangun. Ada keuntungan Bengkayang pemerintah pusat turun langsung karena Bengkayang punya tiga kecamatan yang berbatasan, Kecamatan Siding, Jagoi Babang, dan Seluas.
Daerah pesisir ada dua kecamatan, Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan, inilah salah satu potensi Bengkayang.
Jika infrastruktur baik, maka wisata juga baik. Penunjang wisata, pertanian dan perkebunan. Bengkayang daerah yang subur, sayur-mayur buah-buahan berasal dari Bengkayang, kalau dicari di Gajahmada Flamboyan (Pontianak, red) itu dari Bengkayang. Maka dari itu tentunya infrastruktur kita kejar.
Tribun: Apakah sudah ada investor yang akan masuk ke Bengkayang?
Darwis: Sudah banyak, tinggal kita bagaimana membenahi birokrasi perizinan, bagaimana investor masuk mudah, gampang, keamanannya terjamin.
Potensi Pelabuhan Kijing di Mempawah jadi daya tarik, kalau kita buat kawasan industri di Sungai Raya Kepulauan, tentunya pabrik akan nyambung ke situ, dan beberapa yang akan membangun pabrik rokok di Jagoi Babang.
Apalagi akan ada program nasional tentang casava, pabrik singkong, untuk ketahanan pangan, puluhan ribu hektare di Bengkayang. Ini informasi dari pusat dan pemerintah provinsi.
Tribun: Terkait perizinan, perizinan apa yang akan bapak berikan?
Darwis: Tentunya kita mau cepat seperti permintaan Presiden, Pak Gubernur juga minta cepat, jangan membuat IMB sampai tiga empat bulan, dan sejenisnya, itu ingin kita pelajari. Keinginan pusat bagaimana kita ikuti. Intinya kita ingin perizinan yang mudah dan cepat, investorkan tidak mau yang berbelit-belit, maka kita berikan kemudahan dan keamanan.