Hadiri Seminar ICDN, Gubernur Sutarmidji Terus Pacu Tingkatkan IPM Kalimantan Barat
Gubernur H Sutarmidji dalam hal ini membuka jalannya seminar tentang Aktualisasi Identitas dan Exsistensi Kebudayaan Dayak Sebagai Penduduk Asli di Bo
Penulis: Zulfikri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN) gelar seminar bertemakan Aktualisasi Identitas dan Exsistensi Kebudayaan Dayak Sebagai Penduduk Asli di Borneo, Sabtu 13 Februari 2021.
Acara ini dilaksanakan pada pukul 08:00 Wib sampai dengan pukul 13:00 Wib di Kamus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP PGRI) Pontianak di jalan Ampera Nomer B3, Sungai Jawi, Kecamatan. Pontianak Kota, Kota Pontianak.
Dalam kesempatan ini, dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji, Ketua ICDN Kalbar Hamid Darmadi, Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam dan seluruh tamu undangan datang.
Gubernur H Sutarmidji dalam hal ini membuka jalannya seminar tentang Aktualisasi Identitas dan Exsistensi Kebudayaan Dayak Sebagai Penduduk Asli di Borneo.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin Minta Masyarakat Stop Main Layangan
Tentunya, Gubernur Kalimantan Barat ini menyampaikan dalam kata sambutannya tentang Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam di Kalimantan Barat.
"Sesuai temanya, sumber daya manusia dan sumber daya alam. Sumber daya manusia kita kan dilihat dari indeks pembangunan manusianya. Kita paling rendah di Kalimantan," katanya
Gubernur H Sutarmidji mengatakan bahwa dalam kesempatan ini harus memacu peningkatan sumber daya manusia.
"ya ini harus kita pacu, ya macunya gampang yaitu bagaimana meningkatkan lamanya orang belajar, kemudian masalah perekonomian ya dan kesehatan itu harus kita perhatikan," tutur Gubernur H Sutarmidji.
Sutarmidji menyebut bahwa kontribusi daerah terhadap peningkatan IPM sangat penting sekali. Jadi, Kalimantan Barat itu cerminan bagi daerah-daerah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Nah Daerah, ini kontribusi daerah untuk meningkatkan IPM itu sangat penting karena dari kalbar itu tentu cerminan daerah. kalau daerah, Nasional saja sudah 70 daerah ada yang masih 62 itu gimana itu ya. kapan mau naiknya sampai 70 dan naiknya IPM itu paling tinggi 0,8 satu tahun ya itu harus dipahami oleh daerah," pungkasnya. (*)
Update Berita Pilihan
Tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > DI SINI
