Sriwijaya Air Jatuh
DAFTAR Kerusakan Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh Sabtu 9 Januari 2021 - KNKT Ungkap Kronologi
Berikutnya 3 Januari 2021 pilot melaporkan bahwa auto-throttle atau tuas pengatur tenaga mesin pesawat yang digerakkan secara otomatis tidak berfungsi
Dilakukan perbaikan atas kerusakan tersebut dan sudah dinyatakan berhasil.
Kemudian, pada 4 Januari 2021 kerusakan yang sama kembali terjadi.
Perbaikan pun kembali dilakukan. Namun, perbaikan kedua kala itu belum berhasil, sehingga dimasukkan ke DMI.
"Tanggal 5 Januari 2021 dilakukan perbaikan dengan hasil baik dan DMI yang ditutup," terang Nurcahyo.
Nurcahyo mengatakan, setelah tanggal 5 Januari tidak ada lagi catatan DMI di buku perawatan pesawat atau aircraft maintenance log. Pesawat mengalami kecelakaan pada Sabtu 9 Januari 2021.
• Sriwijaya Air Serahkan Santunan Pada Ahli Waris Rp 1,5 Miliar, 4 Korban Masih Belum Teridintifikasi
Kronologi
KNKT mengungkap kondisi dan saat-saat terahir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
Data ini berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut, serta data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta.
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.
"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto, dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada, Rabu 10 Februari 2021.
Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.
"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, kata Nurcahyo.
"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.
Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.