Harisson Minta Kadiskes KKU Tak Usah Banyak Berkilah, Jika Tak Mampu Ajukan Pengunduran Diri
Jadi sebelumnya sudah diingatkan, namun masih saja Kayong Utara lemah dalam pelaksanaan Tracing dan Testing.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menegaskan kalau memang Kadiskes Kayong utara tidak sanggup melaksanakan tracking dan testing dalam upaya menyelamatkan warga Kayong Utara, lebih bagus untuk mengajukan permohonan pengunduran diri saja.
Ia mengatakan setelah SATGAS Covid-19 Provinsi menegur kinerja tracing dan testing Kayong Utara baru lah jumlah sampel yang dikirim berangsur naik, itu pun tidak banyak naiknya.
Harisson mengatakan bahwa Data pengiriman sampel dari Kayong Utara pada bulan Desember 2020 hanya 4 sampel.
“Lalu minggu pertama Januari 2021 tidak mengirim sampel, minggu ke-2 sebanyak 22 sampel. Minggu ke 3 hanya 28 sampel minggu ke-4 januari 2021 menjadi 43 sampel,” ujarnya.
• Cegah Masalah Sosial di Kota Pontianak, Kadinsos Utamakan Edukasi dan Urus Akar Masalah
Padahal seharus nya menurut standar WHO pemeriksaan sampel swabs PCR sebagai hasil tracing dan testing dilakukan minimal 1 orang per 1.000 jumlah penduduk per minggu.
“Jadi Kayong Utara harus melakukan pemeriksaan sampel swabs minimal 127 sampel per minggu,” ucapnya.
Tahun 2020 lalu tepat nya bulan Juli 2020, Gugus Tugas Provinsi pernah diturunkan ke Kayong Utara dalam melaksanakan testing dan tracing, waktu itu dilaksanakan Rapid Test Antibodi.
hal ini juga dikarenakan pada waktu itu Kayong Utara lemah melaksanakan tracing dan testing sehingga Ketua Gugus Tugas Provinsi menganggap perlu diturunkan tim ke Kayong Utara.
Ketua SATGAS Covid-19 KALBAR, dalam hal ini, Gubernur Kalbar pernah memanggil semua kepala dinas kesehatan kabupaten kota Se- Kalimantan Barat, pada tanggal 17 Desember 2020.
“Pada saat itu dilakukan evaluasi terhadap kinerja penanganan covid di Kalbar. Penekanan yang dibahas Pak Gubernur adalah penting nya tracing dan testing dan pengiriman sampel ke Provinsi untuk dilakukan pemeriksaan lab di Untan,” ujarnya.
Jadi sebelumnya sudah diingatkan, namun masih saja Kayong Utara lemah dalam pelaksanaan Tracing dan Testing.
“Tracing dan testing ini sangat penting dilakukan bahkan merupakan hal yang utama dalam penanganan covid-19,” tegasnya.
Dengan tracing dan testing satgas akan mengetahui peta sebaran covid dan dapat segera melakukan kebijakan atau langkah dalam memutus mata rantai penularan.
Terhadap seseorang yang diketahui tengah tertular covid maka dilakukan isolasi supaya tidak menularkan ke orang lain dan selanjutnya dilakukan pengobatan terhadap orang tersebut.
Pengobatan pada penderita covid sangat bergantung pada deteksi dini atau diagnosis dini dan kecepatan dalam pemberian obat-obatan dan perawatan.
• Swab PCR 158 Orang Penumpang Longboat Rute Kayong Utara - Pontianak, 18 orang Positif COVID-19